Katasulsel.com, Soppeng — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Soppeng serius menekan angka stunting.

Meski prevalensi balita stunting di Soppeng 2021 masih dibawah prevalensi balita stunting di Sulawesi Selatan, namun Soppeng berkomitmen untuk terus menekan pada angka yang lebih kecil lagi.

Saat ini, prevalensi balita stunting di Soppeng 2021 sebesar 25,4 %. Angka lebih kecil di bandingkan prevalensi balita stunting provinsi Sulawesi Selatan sebesar 27,4 %.

Dalam kegiatan pertemuan pembinaan kader pembangunan manusia yang berlangsung di Aula Kantor Gabungan Dinas Soppeng, Senin, 1 Agustus 2022, terungkap jika terdapat 1.516 anak di Soppeng yang mengalami stunting

Kepala DPMD Soppeng, Kamaruddin, mengatakan, data hasil pengukuran Balita di Soppeng periode Februari 2022, dari 11.275 balita yang di ukur 1.516 di antaranya mengalami stunting.
Perinciannya, sebanyak 244 berstatus sangat pendek dan 1.272 berstatus pendek. Dari 70 Desa/Kelurahan di Kabupaten Soppeng masih ada 46 Desa/Kelurahan yang angka stuntingnya di atas 10 %.

Menurutnya, pelaksanaan pertemuan Pembinaan Kader Pembangunan Manusia ini merupakan aksi 5 dari 8 aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting.

Kader Pembangunan Manusia adalah kader masyarakat terpilih yang harus mempunyai kepedulian dan bersedia mendedikasikan diri untuk ikut berperan dalam pembangunan manusia di desa dan kelurahan

Terutama dalam monitoring dan fasilitasi konvergensi Percepatan Penurunan Stunting, sehingga perlu untuk terus ditingkatkan kualitas dan kapasitas sumber daya manusianya.

Hal itu perlu dilakukan agar para Kader Pembangunan Manusia ini nantinya dapat memahami dan melaksanakan tugas, peran dan tanggung jawabnya dengan baik.(*)

Dapatkan berita terbaru di Katasulsel.com