LUWU –– Disaster Management Center ( DMC ) Dompet Dhuafa mengerahkan tim respons bencana dan tanah longsor di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, semenjak Senin lalu (04/10/2021)
Sejak Senin tim DMC Dompet Dhuafa bersama relawan gabungan melakukan asesmen ke lokasi-lokasi terdampak. Dan membantu evakuasi jenazah yang tertimbun longsor.
Selasa kemudian (05/10/2021), tim melakukan asesmen di Desa Santandung yang kemudian dilanjut menuju Desa Siteba untuk melihat kondisi jembatan yang rusak akibat bencana banjir. Jembatan yang berukuran panjang 51 meter dan lebar 2 meter tersebut merupakan penghubung Dusun Buntu Awo dan Dusun Kole, Desa Siteba, Kecamatan Walenrang Utara.
Rabu setelahnya (06/10/2021), tim melanjutkan asesmen di pengungsian Desa Bolong dan membuka Pos Hangat dengan memberi porsi sebanyak 142 di sana, tepatnya di Masjid Al-Khaeriyah Desa Bolong, Kecamatan Walenrang Utara. Dan turut menyalurkan logistic berupa terpal, tikar, popok bayi, lilin, dan autan di Kampung Mauso, Dusun Sangtandung, Desa Sangtandung, Walenrang Utara.
Pada hari Kamis (07/10/2021), tim memutuskan membuka Dapur Umum dan Pos Hangat di Dusun Sangtandung dengan memberikan porsi sebanyak 125. Hari Jumat (08/10/2021), tim juga memutuskan untuk membantu penyintas dengan penyediaan air bersih dan lampu penerangan di Dusun Sangtandung. Ke semua program itu hingga saat ini (13/10/2021) masih terus bergulir.
“DMC Dompet Dhuafa selalu bersama penyintas. Adapun kegiatan yang kami lakukan, selain asesmen dan menghadirkan program respons darurat juga melakukan identifikasi lanjut terkait program pemulihan. Sehingga intervensi yang dilakukan akan menjadi program yang panjang dengan menghadirkan aspek pemberdayaan lokal dari wilayah penyintas,”pungkas Haryo Mojopahit selaku Chief 0f DMC Dompet Dhuafa.
BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap siap siaga dalam menghadapi potensi bahaya hidrometeorologi basah. Berdasarkan informasi peringatan dini cuaca BMKG pada periode 9 – 15 Oktober 2021, beberapa wilayah perlu memperhatikan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang, salah satunya Provinsi Sulawesi Selatan.
“Pantauan hingga tingkat kecamatan, wilayah-wilayah terdampak di Kabupaten Luwu masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan pada dua hari ke depan,” terang Abdul Muhari selaku Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam keterangan resminya.
“Oleh karena itu, masyarakat setempat diharapkan untuk mengantisipasi dampak maupun menghindar dari potensi bahaya hidrometeorologi basah. Masyarakat dapat bergotong royong untuk saling menginformasikan kondisi hujan, khususnya mereka yang berada di bagian hulu dan hilir sekitar daerah aliran sungai,”tambahnya..
Tinggalkan Balasan