Katasulsel.com, ENREKANG — Pemerintah Kabupaten Enrekang melalui Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Dispopar) Kabupaten Enrekang menargetkan 120 homestay di Kabupaten Enrekang.
Homestay ini akan tersebar di pelbagai desa, utamanya di desa wisata seperti Desa Tallang Rilau dan Desa Banua Kecamatan Bungin, Desa Bone-bone, Desa Latimojong, Desa Salukanan, Desa Pepandungan, Desa Kadingeh, Desa Mendatte, Desa Landa, Desa Benteng Alla Utara dan Desa Limbuang.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pemasaran Dispopar, Andi Zulkarnain pada hari ketiga (penutupan) pelatihan pengelolaan usaha homestay / pondok wisata di Villa Bambapuang, Kamis 4 November 2021.
“Kita sementara dorong homestay di desa-Desa karna peluang wisata di Desa sangat besar,” kata Zul panggilan akrabnya.Lebih lanjut, dia menjelaskan setiap Desa wisata akan menyiapkan rumah penduduk minimal 5 rumah dengan kapasitas 2 kamar per rumah.
Homestay yang mengedepankan peningkatan ekonomi rakyat tingkat grassroot tersebut merupakan rumah masyarakat setempat. Warga tinggal menyiapkan kamar yang standar dengan mengedepankan kebersihan dan kenyamanan yang tentunya memiliki fasilitas umum seperti water closed (WC) atau toilet.
Selain itu, pelayan homestay sendiri juga merupakan pemilik rumah itu sendiri dengan manejemen kelompok sadar wisata (Pokdarwis) atau badan usaha seperti BUM Des. “Jadi masyarakat menyiapkan kamar yang standar, yang nyaman dan lengkap dengan fasilitas umum tapi dikoordinir oleh Pokdarwis dan kelompok usaha lainnya.” lanjutnya.
Yang tidak kalah menariknya adalah semua pelayanan terutama kuliner, akan disajikan sesuai dengan kearifan lokal masing-masing. Misalnya, Desa wisata penghasil kopi, maka para pengunjung akan disuguhkan dengan kopi lokal yang asli. Contoh lain seperti pulu’ mandoti.
Konsep ini merupakan salah konsep ril untuk peningkatan ekonomi masyarakat melalui sektor usaha. Untuk strategi lain pengembangan wisata di Enrekang, pihaknya juga mengagendakan jambore wisata, dimana Jambore tersebut akan dilaksakan disetiap Desa wisata.
Sekedar diketahui bahwa jambore tersebut merupakan ajang pertunjukkan potensi lokal wisata. Selain pertunjukkan, juga akan rangkaian dengan edukasi dan penyadaran masyarakat terkait dengan potensi kesejahteraan masyarakat Desa dengan pengelolaan wisata yang profesional serta penguatan kelembagaan pariwisata di tingkat masyarakat. ( Ombass)
Tinggalkan Balasan