MAKASSAR — Masyarakat di Kota Makassar berharap agar konflik antar mahasiswa yang berujung penyerangan salah satu asrama mahasiswa, segera dihentikan.
Masyarakat menilai, konflik mahasiswa tersebut, membawa kepanikan yang luar biasa dan cenderung mengganggu stabilitas Kota Makassar.
“Bapak Kapolda yang terhormat, tolong kerahkan anggota bapak untuk menghentikan konflik antar mahasiswa itu. Ini tidak bisa dibiarkan pak karena kita semua panik ini,” ujar warga Jl Tinumbu Makassar, Dg Manggu, Minggu, 28 November 2021.
Menurutnya, aksi penyerangan salah satu asrama pada Minggu dini hari, 28 November 2021 oleh kelompok tak dikenal, diduga kuat ada kaitannya dengan perseteruan antar mahasiswa dari daerah satu dengan dengan daerah lainnya.
“Ini yang bahaya, sebab kalau tidak ditangani dengan baik, dikuatirkan korbannya nanti bukan hanya antar mahasiswa yang berseteru itu, melainkan masyarakat yang tak tahu apa-apa,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Asrama IPMIL I terletak di Jalan Sungai Limboto, Kota Makassar, menjadi sasaran penyerangan oleh sekelompok orang yang tak dikenal, sekira pukul 02.00 WITA, Minggu (28/11/2021) dini hari.
Saksi, Ferry menjelaskan, ada sekira 14 orang yang datang menyerang dengan menggunakan penutup kepala. Para pelaku datang dengan berbagai macam senjata tajam, busur, senjata rakitan (papporo) dan bom molotov.
Menurut Ferry sendiri, kejadian berawal saat ia dengan temannya sedang duduk bermain game di teras asrama.
Tak lama kemudian, datang sekelompok orang tak dikenal yang berjalan kaki dari arah Jalan Sungai Limboto dan langsung melakukan penyerangan ke arah mahasiswa. Akibat dari itu, seorang mahasiswa bernama Muhammad Abdullah Said menjadi korban dengan kondisi yang mengenaskan
Ketua Asrama IPMIL, Harman Pasande membenarkan insiden penyerangan Asrama tersebut. Mengenai korban, kata dia, masih sedang dirawat di Rumah Sakit Pelamonia Makassar
Selain korban penyerangan, beber Harman, ada juga seorang korban lainnya yang sedang dirawat setelah jatuh dari lantai dua akibat panik melarikan diri dari serangan dan kebakaran yang terjadi. (***)
Tinggalkan Balasan