SIDRAP — Bupati Sidrap, H. Dollah Mando didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidrap, Faizal Sehuddin, menghadiri Forum Pemangku Kepentingan Daerah 2 Program Sekolah Penggerak Angkatan I, di Aula SMP 1 Pangsid, Rabu (20/4/2022).
Kegiatan diikuti Kepala LPMP Sulsel, Abdul Halim Muharram bersama rombongan, Kabid Ketenagaan Disdikbud Sidrap, Syamsuddin, Ketua PGRI Sidrap, Muslimin, Ketua Dewan Pendidikan, Sirajuddin Hairi, para pengawas sekolah dan kepala sekolah penggerak se-Kabupaten Sidrap.
Dalam sambutannya Dollah Mando, mengapresiasi dan mendukung program sekolah penggerak dan akan mengawasi pelaksanaannya.
“Pemerintah daerah serius mendukung program sekolah penggerak ini. Insya allah kita akan melihat perkembangannya secara berkala,” ujar Dollah.
Ia juga berharap program sekolah sekolah penggerak ini bisa berkembang di Kabupaten Sidrap. “Kalau perlu seluruh sekolah di Kabupaten Sidrap ini menjadi sekolah penggerak,” lontar Dollah Mando.
Sementara itu Kepala LPMP Sulsel, Halim Muharram mengatakan, di tahun ketiga perjalanan sekolah penggerak, banyak sekolah yang ingin berpartisipasi dalam program ini.
Begitu tingginya harapan pada sekolah penggerak, lanjut Halim, maka akan dihadirkan pelatih ahli. “Pelatih ahli ini menjadi perekat suasana kebatinan antara sekolah dengan pihak terkait dengan kebijakan pusat,” katanya.
“Kami berharap kehadiran sekolah penggerak ini alan menjadi rujukan dalam penanganan sekolah-sekolah lainnya,” tutur Halim.
Di tempat yang sama, Kepala Disdikbud Sidrap, Faizal Sehuddin mengatakan, program sekolah penggerak dilaksanakan untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia.
“Di mana sekolah dituntut untuk berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa guna mewujudkan profil pelajar Pancasila dengan diawali dengan SDM kepala sekolah dan guru yang Unggul,” terangnya.
Faizal mengungkap, kesuksesan program sekolah penggerak ini tak lepas dari peran Pemerintah Kabupaten Sidrap yang mengalokasikan anggaran pendampingan dalam implementasi sekolah penggerak sebesar Rp140 juta untuk 14 sekolah penggerak yang masing-masing mendapat 10 juta rupiah per sekolah penggerak.
“Sehubungan hal ini, saya atas nama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidenreng Rappang serta mewakili para kepala sekolah dan peserta yang ikut Program Sekolah Penggerak mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Bupati Sidenreng Rappang.
Meskipun kita ketahui bersama bahwa kondisi anggaran yang sangat minim akibat Pandemi Covid-19, namun Bapak Bupati tetap berkomitmen untuk peduli dalam hal peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Sidenreng Rappang, dan besar harapan kami agar terus mendapat dukungan penuh dari Bapak Bupati untuk kegiatan-kegiatan selanjutnya,” tandasnya.
Untuk diketahui, Program Sekolah Penggerak terdiri dari 5 intervensi yakni :
- Pendampingan konsultatif dan asimetris di mana UPT Kemdikbud di masing-masing provinsi memberikan pendampingan pemda selama implementasi, seperti sosialisasi terhadap pihak-pihak yang dibutuhkan hingga mencarikan solusi terhadap kendala pada waktu implementasi.
- 2. Penguatan SDM Sekolah seperti Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, Penilik, dan Guru melalui program pelatihan dan pendampingan intensif oleh pelatih ahli yang disediakan kemendikbud.
- 3. Pembelajaran dengan paradigma baru yang berorientasi pada penguatan kompetensi dan pengembangan karakter yang sesuai nilai-nilai Pancasila melalui kegiatan di dalam dan di luar kelas.
- 4. Perencanaan berbasis data yang berdasarkan refleksi diri sekolah dengan melihat kondisi mutu pendidikan saat ini kemudian merencanakan program perbaikan mutu pendidikan.
- 5. Digitalisasi sekolah dengan penggunaan platform digital yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi proses belajar mengajar.
Tinggalkan Balasan