Jakarta-Generasi Muda Nahdlatul Ulama Indonesia menyelenggarakan kegaiatan “Berkah Ramadhan” dengan membuat acara sosialisasikan Pendidikan Kader Ulama melalui kerjasama dengan LPDP dalam Program Magister dan Doktora. “Semoga kegiatan ini berjalan dengan lancer dan membawa keberkahan bagi seluruh peserta khususnya bagi GMNU-IT, kader PMII, Gusdurian dan para peserta yang mengikuti kegitan ini” jelas Djemi Radji selaku Koordinator GMNU-IT.
GMNU-IT ini adalah organisasi kultur non struktural bagi anak muda NU Indonesia Timur. Semangat gagasannya yaitu bagaimana menjaga keberagaman yang menjadi simbol bagi Indonesia, serta bagaimana agar tradisi ke-NU-an tetap terjaga dalam masayarakat khususnya Indonesia bagian timur. “Dalam GMNU-IT tergabung anak-anak muda NU yang memiliki konsen dan gerakan kultural sebagai penopang NU di akar rumput” beber Djemi. 27/04/2022.
Kegiatan tersebut mengahadirkan Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A (Imam Besar Masjid Istiqlal) sekaligus penggagas Pedidikan Kader Ulama (laki-laki) dan Pendidikan Kader Ulama Perempuan di Indonesia bahkan pertama di dunia, Prof. Dr. KH. Ahmad Thib Raya, M.A (Direktur PKU-MI), Muhammad Amir, Lc., M.TH.I (Mahasiswa Doktor LPDP-PKUMI) dan akan dipandu oleh moderator : Sutanti Idris, S.E., CMC (Founder AOIFE Social).
Indonesia timur adalah sasaran pertama dalam sosialisasi program PKU-MI, nanti kita akan melaksanakan juga di kawasan tengah dan barat Indonesia, Jelas Prof. Nasar. Beliau membeberkan bahwa banyak pendidikan kader ulama yang dilakukan dibeberapa tempat, namun hanya namanya saja pendidikan kader ulama, lebih banyak kursus-kursus kader ulama. Sedangkan yang dilakukan oleh Masjid Istiqlal, Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran dan LPDP benar-benar pendidikan kader ulama. “Pertama akan memperoleh gelar magister dan doktor yang terakreditasi secara nasional, kedua akan mendapatkan dua ijazah yaitu satu ijazah yang akan dikeluarkan oleh Masjid Istiqlal selaku penyelenggara dan dua ijazah yang dikeluarkan oleh Negara melalui PTIQ selaku penyelenggaran pendidikan tinggi”
“Program Pendidikan Kader Ulama Perempuan (PKUP) adalah satunya program yang di dunia dan diinisiasi oleh Masjid Istiqlal” jelas Imam Besar Masjid Istiqlal. Tambahnya, out put dari dari PKU akan memiliki 12 M karakter yaitu menguasai mihrab (imam); menguasai mimbar (pendakwah); menguasai menara masjid (muadzin); menguasai MTQ; majelis ta’lim; ma’had tahfis Quran; militer (rohis di militer banyak diambil dari PTIQ); menguasai maqabir (pemakaman dan takziyah); musabaqah; Majelis Ulama Indonesia (anggota); dll.
Prof. Dr. KH. Ahmad Thib Raya, M.A selaku Direktur PKU-MI menegaskan bahwa PKU adalah satu-satunya di dunia yang mengintegrasikan antara pendidikan kader ulama dengan pendidikan forma perguruan tinggi dan dibiayai secara ful oleh Negara. Selain itu, ia juga membeberkan bahwa pendaftaran PKU dan PKUP jenjang magister dan doktor akan dibuka bulan Juli mendatang. “Oleh karena itu, silahkan sahabat-sahabat untuk mempersiapkan diri, khususnya kemapuan bahasa arab dan bahasa inggris” terang Guru Besar UIN Jakarta.
Tambah Thib Raya, semua program kita lakukan secara offline dengan memperhatikan protokoler kesehatan. Karena PKU ini memiliki program yang sangat padat yaitu mengikuti program pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) dan pendidikan ke-ulama-an di Masjid Istiqlal.
Nasaruddin Umar menegaskan “Pendidikan Kader Ulama terbuka untuk siapa saja dan dari ormas apa saja, namun tidak untuk mereka yang memiliki afiliasi dengan organisasi terlarang seperti HTI dan organisasi terorisme”.
Thib Raya menambahkan bahwa PNS juga biasa mengikuti program ini dengan syarat membuat surat ijin belajar dari instansi yang bersangkutan. Kemudian Muhammad Amri, Lc., M.TH.I selaku Mahasiswa Doktor LPDP-PKUMI sekaligus narasumber mencontohkan dirinya sendiri bahwa PNS juga bisa mengikuti program PKU-MI. “Buktinya saya sebagai PNS bisa mendapatkan beasiswa LPDP-PKUMI dengan mendapatkan surat ijin belajar dari instansi saya IAIN Ternate” jelasnya.
Amri menyampaikan bahwa bagi sahabat-sahabat yang memilki niat untuk mengikuti program LPDP-PKUMI agar memperhatikan jadwal yang tertera di LPDP dan PKUMI. Mempersiapakan diri dengan baik sebelum mengikuti rangkaian tes dan menjaga pemahaman aqidah yang terkait dengan kelompok ekstrimisme, radikalisme dan terorisme. “Mempersiapkan proposal tesis dan disertasi untuk dipaparkan dalam proses seleksi dan harus memiliki dampak terhadap kehidupan beragama dan ke-umat-an” tegas dosen IAIN Ternate.
Kegiatan berlangsung melalui zoom meeting pukul 14.00 s.d 16.00 WIB. Peserta yang hadir mencapai 200 orang yang tersebar dari seluruh Indonesia. Peserta juga didominasi oleh mereka yang telah menyelesaikan pendidikan strata satu dan magister.
Tinggalkan Balasan