Jakarta – Duet Ganjar-Andi Amran Sulaiman (AAS) dinilai bakal berpotensi menjadi pasangan terkuat di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Pasangan Ganjar-AAS disebut-sebut merupakan perpaduan yang paripurna antara suara pemilih yang mewakili Indonesia Barat dan suara pemilih dari Indonesia Timur.
Diketahui, dari berbagai survei Ganjar Pranowo senantiasa dinilai menjadi repsesentasi wilayah Indonesia Barat sedang Andi Amran Sulaiman (AAS) memiliki basis suara militan di Indonesia Timur.
Satu hal yang menarik adalah kontribusi strategis suara pemilih dari Kawasan Timur Indonesia (KTI) dianggap sangat signifikan dalam memuluskan jalan pasangan kandidat dalam memenangkan pertarungan di setiap Pemilihan Presiden.
Bahkan dari hasil survei yang dirilis oleh Index Indonesia menyebutkan bila pemilih dari Kawasan Timur Indonesia (KTI) selama ini menjadi penentu kemenangan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden di Indonesia.
Bila dianalogikan dengan Pilpres Amerika Serikat beberapa waktu lalu, kemenangan Joe Biden ditentukan oleh kontribusi suara yang diraup oleh Kamala Harris yang mampu memperoleh simpati dari kalangan pemilih imigran Amerika. Dengan kata lain pemilih KTI (Kawasan Timur Indonesia) solid mirip imigran Amerika yang mendukung Kamala Haris menjadi Wapres Amerika Serikat. Dalam analogi ini, AAS bisa disamakan dengan Kamala Harris.
Hal tersebut diperkuat oleh pengamat dan akademisi Universitas Hananuddin (Unhas) Hasrullah. Menurutnya, pasangan ini memang menjadi pasangan yang klop.
“Realitas politik Indonesia hingga saat ini memang masih kental dengan persoalan keterwakilan wilayah. Ini menjadi bagian yang sangat politik integrasi kebangsaan kita”, katanya.
Hasrullah melanjutkan, di wilayah Tumur Indonesia, nama AAS memang telah mencorong sebagai figur yang mewakili KTI.
“Dan ini harus menjadi perhatian dalam menentukan pasangan, karena suara KTI tak bisa dipungkiri menjadi penentu dalam setiap pertarungan pilpres”, ujarnya.
Apalagi, kata Hasrullah, sosok AAS yang pernah menjabat Menteri Pertanian dengan prestasi yang cemerlang, pernah bersama PDIP memenangkan Jokowi di Indonesia Timur serta saat ini tengah menjabat sebagai ketua IKA Unhas.
“Dengan begitu, tidak mengherankan bila AAS menjadi harapan suara Indonesia Timur dengan sejarah keberpihakannya terhadap nasib masyarakat di Indonesia Timur. Jadi pasangan ini memang klop karena saling melengkapi serta punya kekuatan basis politik masing-masing”, ujarnya. (*)
Tinggalkan Balasan