“Itu waktu kapal mau tenggelam, adik sama ibu saya minta loncat duluan. Saya berusaha cari tripeks dan cari jeriken diikat ke tripleks, dari jam 12.00 siang sampai jam 08.00 pagi,” ucap Irwan.
Irwan kurang mengetahui pasti para korban lainnya. Namun di tengah laut dia pun harus bertahan karena hujan deras. “Kalau penumpang lain saya kurang tahu, karena ombak sampai 2 meter. Hujannya deras. Mati mesin, setelah setengah jam. cuacanya jelek,” katanya.
Hingga saat ini, Basarnas dan juga pemerintah setempat masih terus melakukan pendataan terhadap jumlah korban. Kendalanya, manifest kapal ini tidak dilaporkan ke pihak syahbandar sehingga membuat jumlah data korban menjadi simpang siur.
Selain korban selamat yang telah dievakuasi, tujuh orang korban lainnya dipastikan selamat namun kini berada di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
“Kita perkirakan 52 orang. Yang selamat ini sementara ada 10 orang yang sudah sampai di sini. di Banjarmasin itu ada tujuh orang,” kata Wakil Bupati Pangkep, Syahban Sammana.(*)
.
Tinggalkan Balasan