banner 600x50

Artikel ini ditulis oleh: Kasyuni
Mahasiswi di Universitas Negeri Makassar (UNM)

BERBICARA tentang siswa, tentunya berbicara tentang dunia pendidikan. Saya sangat bersimpati dengan siswa yang selalu menyendiri di kelas, setelah saya telusuri lebih dalam saya lebih tertarik dengan Salah satu permasalahan yang ada di dunia pendidikan saat ini adalah korban bullying, dimana siswa selalu menyudutkan temannya sendiri.

Secara pribadi selalu bertanya mengapa ada siswa seperti ini? Selidiki, ternyata penyebabnya karena siswa tidak dididik untuk peduli terhadap perasaan orang lain, akibatnya siswa tersebut sering merasa sedih dan kesepian, Perubahan pola tidur, Perubahan pola makan, Keluhan medis, Prestasi akademik menurun , Berkurangnya partisipasi di sekolah, Lebih sering bolos sekolah karena siswa merasa tidak nyaman di sekolah.

Solusi yang dapat saya tawarkan mengenai hal ini adalah dengan pengaruh orang tua. Sangat penting bagi orang tua untuk mengetahui kebijakan terkait kasus bullying di sekolah.

Cobalah untuk mengetahui siapa yang harus dihubungi ketika anak Anda menjadi korban bullying. Selain itu, juga mengidentifikasi bagaimana sekolah menangani masalah ini.

ADVERTORIAL

Advertorial: UNIPOL

Misalnya memberikan informasi khusus kepada siswa. Selain menyuarakan keinginan Anda untuk menghilangkan bullying di sekolah, penting bagi orang tua untuk bekerja sama dengan sekolah dalam membuat program anti-intimidasi.

Salah satu cara pencegahan bullying di sekolah yang dianggap penting adalah dengan merekrut orang tua untuk membantu sekolah memerangi bullying.

Ketika banyak orang tua berkomitmen untuk mencegah bullying, program anti-intimidasi sekolah dapat berjalan lebih lancar dan efektif. Cobalah untuk mengadakan pertemuan rutin untuk menghasilkan ide-ide baru dalam menangkis kasus bullying di sekolah.

Setelah itu, bagikan ide tersebut dengan sekolah. Selain dapat berkenalan dengan teman, orang tua, dan sekolah anak, kehadiran Anda di sekolah dinilai dapat mencegah terjadinya bullying.

Karena pelaku bullying akan memiliki kesempatan yang sangat kecil untuk menggertak temannya ketika orang tuanya menemani.

Berbicara dengan korban bullying di sekolah juga bisa menjadi solusi untuk masalah ini.

Salah satu cara yang paling efektif untuk mencegah bullying di sekolah adalah berbicara tatap muka dengan korban bullying.

Tunjukkan empati Anda sebagai orang tua atau sahabat kepada mereka agar mereka tidak merasa sendirian dalam menghadapi masalah tersebut. Tapi ingat, jangan berbicara dengan korban bullying di depan pelaku.

Hal ini dapat membuat korban takut untuk mengatakan yang sebenarnya. Selain membantu korban bullying agar tidak takut, aksi ini juga diyakini dapat mencegah terjadinya kasus bullying di sekolah.

Kini saatnya Anda sebagai orang tua, guru, atau teman berbicara dengan si pengganggu. Jangan sampai mereka menyalahkan korban. Sebaliknya, mintalah para pengganggu di sekolah untuk introspeksi diri agar tidak melakukan itu.

Jika Anda seorang guru, beri mereka hukuman yang memungkinkan mereka untuk berperilaku baik dan tidak mengulangi bullying lagi atau solusi lain dengan Mendukung anak untuk mengikuti ekstrakurikuler favorit mereka Dikutip dari situs Stop Bullying, salah satu cara untuk mengatasi bullying di sekolah yang Anda lakukan dapat mencoba adalah mendukung anak Anda untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler favoritnya.

Dalam kegiatan ekstrakurikuler, anak cenderung bertemu dengan teman-teman yang memiliki hobi yang sama.

Mereka juga bisa melakukan aktivitas menyenangkan sambil mengasah bakatnya. Saya sangat berharap dengan adanya artikel ini, para pembaca dapat menerapkan hal-hal tersebut agar tidak terjadi lagi kejadian seperti ini.***