Ditulis oleh : Mutiya Nur Assyifa
Mahasiswi : Akuntansi/Semester 3
Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia
Sampai saat ini masih banyak masyarakat yang meminjam uang kepada rentenir, terutama masyarakat pedesaan.
Rentenir atau yang biasa kita sebut sebagai lintah darat adalah orang yang dapat memberikan pinjaman uang namun disertai dengan bunga yang tinggi dan biasanya juga memberlakukan sistem bunga berjalan apabila pada saat jatuh tempo si peminjam tidak mampu untuk melunasinya. Biasanya orang yang meminjam kepada rentenir adalah orang-orang yang tidak mau ribet atau orang yang sedang membutuhkan dana cepat. Karena seperti yang sudah kita ketahui proses pencairan dana pada rentenir itu sangat cepat dan tidak memerlukan syarat-syarat khusus, cukup dengan memberikan kartu identitas saja kita sudah bisa mendapatkan pinjaman.
Berbeda lagi dengan bank, selain syarat dan dokumen yang diperlukan cukup banyak dan rumit, proses pencairanya pun membutuh kan waktu yang tidak sebentar. Oleh karena itulah masyarakat lebih tertarik untuk meminjam kepada rentenir.
Berdasarkan observasi yang saya lakukan, kebanyakan alasan orang yang meminjam kepada rentenir memberikan pernyataan “kalo ada yang gampang, kenapa cari yang susah. Toh kalo pinjam ke rentenir bisa saat itu juga cairnya, tidak perlu susah-susah melakukan pengajuan terlebih dahulu, tidak perlu memberikan jaminan, dan tidak ada minimal pinjamannya”.
Namun tanpa mereka sadari hal tersebut bisa membuat mereka menjadi ketergantungan kepada rentenir. Kenapa jadi ketergantungan? Karena biasanya kasus seperti ini akan membuat si peminjannya melakukan gali lobang tutup lobang. Misalkan si A meminjam uang kepada rentenir A dengan perjanjian bunga 100% dari nilai pinjaman nya,lalu si A setuju karna dia sedang membutuhkan dana saat itu juga, nah saat jatuh tempo ternyata si A tidak memiliki uang untuk melunasi nya, Karna terdesak dan takut bunga berjalanya semakin membesar akhirnya si A meminjam lagi ke rentenir B untuk melunasi hutang pada rentenir A dan begitu seterusnya. Yang akhirnya menyebabkan mereka terjerat dan tidak dapat terlepas dari hutang para rentenir.
Tinggalkan Balasan