banner 600x50

MakassarAda baiknya selalu waspada saat akan keluar rumah. Apalagi saat akan euforia menyambut malam pergantuan tahun.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar, memprediksi terjadi cuaca ekstrim di wilayah Sulsel

Selain hujan, BMKG juga memprediksi akan ada angin kencang pada Sabtu, 31/12/2022, malam hingga waktu pergantian tahun.

Hal itu diutarakan Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Sitti Nurhayati Hamzah sehari lalu atau Jumat (30/12/2022).

“Kalau dari perkiraan kami, mungkin terjadi angin kencang seperti yang terjadi beberapa hari terakhir ini,” ujar Sitti Nurhayati Hamzah

Sitti Nurhayati Hamzah memperkirakan, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, disertai angin kencang terjadi saat malam pergantian tahun

banner 250x250

Kondisi itu, bebernya, paling berpotensi terjadi di wilayah Sulsel bagian Barat dan Selatan yang meliputi Parepare, Barru, Pangkep, Maros, Makassar, Gowa, Takalar hingga Selayar.

Selain angin kencang, paparnya, gelombang laut dengan tinggi 1.25 – 2.5 meter berpotensi terjadi di perairan Parepare, dan perairan Spermonde Pangkep bagian barat

Hal sama juga i prediksi di Perairan Spermonde Makassar bagian barat, Perairan Spermonde Makassar, Teluk Bone bagian utara, Teluk Bone bagian Selatan.

Sementara gelombang dengan tinggi 2.5 – 4.0 meter berpotensi terjadi di perairan barat Kepulauan Selayar, perairan Sabalana, perairan timur Kepulauan Selayar

Lalu, di Laut Flores bagian utara, Laut Flores bagian barat, perairan Pulau Bonerate – Kalaotoa bagian utara, dan perairan Pulau Bonerate – Kalaotoa bagian selatan.

“Sedangkan Very Rough Sea atau gelombang dengan tinggi 4.0-6.0 meter berpotensi terjadi di Selat Makassar bagian selatan, dan Laut Flores bagian timur,” terangnya.

Untuk informasi, cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor diprediksi masih akan terus melanda wilayah Sulsel hingga 5 Januari 2023 mendatang.

Beberapa faktor yang memicu cuaca buruk di sejumlah wilayah Sulsel itu, diantaranya pertemuan angin di laut Jawa, munson Asia, dan tekanan rendah di utara Australia.

Dampak cuaca buruk itu umumnya terjadi di wilayah Sulsel bagian barat yang meliputi Pinrang, Parepare, Barru, Pangkep, Maros, Makassar, Gowa, dan Bantaeng; dan bagian selatan yang meliputi Jeneponto, Takalar, dan Kepulauan Selayar.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga mengingatkan masyarakat agar tidak ngotot pergi berwisata atau liburan akhir tahun apabila cuaca ekstrem seperti hujan deras, banjir, dan badai.

Kepala BNPB, Suharyanto mengatakan, masyarakat harus waspada bencana dan mengutamakan keselamatan saat liburan akhir tahun.

“Bisa disampaikan ke masyarakat, boleh saja berwisata, boleh saja berlibur, tetapi lihat cuaca dan kondisi. Jangan maksa. Kalau sudah hujan, ya berhenti. Kalau berada di kerendahan, lari ke ketinggian. Kalau di tempat yang sempit, sembunyi di tempat terbuka,” kata Suharyanto.

Ia mengingatkan, Indonesia merupakan salah satu negara yang berada di area rawan bencana. Dengan demikian, bencana hidrometeorologi dan bencana lainnya berpotensi terjadi setiap saat.

Olehnya itu, ia meminta masyarakat mulai mempelajari mitigasi dan perilaku saat menghadapi bencana alam.

“Bencana bisa datang setiap saat dan dalam waktu singkat. Tetapi akibatnya sungguh memprihatinkan,” ujarnya. (*)