Sidrap — Harga ikan, terutama ikan danau di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Sidrap, melambung tinggi.
Akibatnya, warga lebih memilih membeli telur ayam dan itik, bahkan daging ayam sebagai pengganti lauk untuk makan sehari-hari.
Mahalnya harga ikan tersebut, seperti yang terjadi di Pasar Sentral Amparita, Kecamatan Tellu Limpoe, Minggu, 8 Januari 2023.
“Mahal sekali ikan, kemarin-kemarin harganya Rp20 ribu per 3 ekor, sekarang sudah Rp30 ribu-Rp35 ribu per ekor, tergantung besarnya,” tutur Mia, pengunjung pasar.
Mia mengatakan, kenaikan harga ikan, terutama ikan-ikan danau tersebut, baru berlangsung sejak 2 pekan ini.
“Tidak tahu kenapa mendadak mahal begitu. Padahal ikan-ikan danau ini sudah menjadi kebutuhan kami di rumah,” ujar Mia, terheran.
Sementara itu, seorang nelayan tangkap ikan di Teteaji, Ara’e mengungkapkan, mahalnya harga ikan danau saat ini, dikarenakan cuaca buruk
“Akhir-akhir ini gelombang air di danau cukup tinggi sehingga nelayan takut turun menangkap ikan,” kata Ara’e.
Selain cuaca buruk yang mempengaruhi rendahnya aktivitas nelayan, beber Ara’e, memang hasil tangkapan ikan para nelayan lebih sedikit.
“Dulunya ikan danau yang melimpah saat cuaca normal, kini seperti menghilang ditengah cuaca ekstrem,” ujarnya
Menurutnya, minimnya hasil tangkpan di danau menyebabkan stok pedagang menipis. Jadinya, harga ikan mahal
“Biasanya di Amparita ini yah, kalau harga ikan danau naik, pasti harga ikan laut juga akan naik,” ujarnya, menutup. (*)
Tinggalkan Balasan