banner 650x65

Sidrap – AKBP Erwin Syah SIK, seolah tak pernah tidur. sejak menjabat Kapolres Sidrap beberapa waktu lalu, ia terus berinovasi untuk institusi dan masyarakat di Bumi Nene Mallomo itu.

Yang terbaru menarik untuk disimak yakni mengenai kegigihan Erwin Syah menciptakan sosok anggota polisi yang humanis di wilayah kerjanya. Baik itu yang bertugas di polres, pun anggota-anggota polsek.

Salah satu yang dilakukan Erwin Syah adalah mengaktifkan pembinaan rohani dan mental (Binrohtal) sekali dalam sepekan bagi anggota yang ia laksanakan di Masjid Al-Ikhlas Polres Sidrap.

Untuk kegiatan Binrohtal ini, seperti yang berlangsung Kamis, 19 Januari 2023 itu, Erwin Syah menjatuhkan amanah kepada Kasat Binmas Polres Sidrap AKP Syarifuddin HMT untuk memimpinnya. Ada pembacaan surat Yasin dalam kegiatan itu

Kasi Humas Polres Sidrap AKP Zakariah, SH disela-sela kegiatan itu mengatakan, kegiatan Binrohtal tersebut memang merupakan tindak lanjut dari program kerja Kapolres Sidrap AKBP Erwin Syah SIK yang dikhususkan bagi personel yang beragama Islam

Zakaria juga mengatakan, Binrohtal tersebut hanyalah satu dari sekian kegiatan yang dilakukan Erwin Syah dalam upaya menciptakan polisi yang humanis di Sidrap.

“Banyak hal yang dilakukan oleh bapak kapolres. Misalnya, melakukan pelatihan ketrampilan komunikasi dan empati kepada para anggota polisi, serta mengembangkan standar operasional prosedur yang mengutamakan perlakuan yang adil dan tidak diskriminatif,” ujarnya

Tentu, bukan hanya itu saja. Menurut Zakaria, kapolres selama ini juga aktif memastikan bahwa polisi yang melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan standar operasional prosedur dikenai sanksi yang tegas.

Lain dari itu, atas arahan pimpinan, Polres Sidrap juga senantiasa mengembangkan mekanisme pendampingan dan pengaduan bagi masyarakat yang merasa dirugikan oleh tindakan polisi.

Termasuk, Polres Sidrap juga senantiasa menjalin kerjasama yang baik dengan masyarakat dan organisasi-organisasi masyarakat sipil, serta mengembangkan program pelatihan yang fokus pada pengelolaan konflik dan de-escalasi situasi yang potensial menjadi konflik, sehingga dapat mengurangi kekerasan dalam interaksi polisi dengan masyarakat.

“de-eskalasi ini maksudnya adalah tindakan mengurangi konflik, mendinginkan atau menenangkan agar tidak berkelanjutan,” paparnya.

Selama ini, sambung Zakaria lagi, Kapolres juga selalu memastikan bahwa para anggota polisi memahami hak asasi manusia dan prinsip-prinsip keadilan, serta diharapkan untuk selalu berperilaku sesuai dengan itu.

Lainnya, kapolres aktif mengembangkan sistem evaluasi yang obyektif untuk menilai kinerja para anggota polisi, sehingga dapat menjamin bahwa hanya polisi yang berkinerja baik yang diangkat dan dipertahankan.

Termasuk, menciptakan mekanisme yang memungkinkan para anggota polisi untuk selalu meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dan yang lainnya. (*)

banner 650x900