Amerika Serikat – Sebuah video yang menampilkan seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang takjub saat naik taksi tanpa sopir di Amerika Serikat telah menjadi viral di media sosial Twitter. Video tersebut menunjukkan betapa kagumnya WNI tersebut saat menggunakan taksi dengan teknologi otonom yang dapat berjalan tanpa ada sopir di belakang kemudi.
Video yang diunggah oleh akun Twitter @nmonarizqa telah mendapatkan banyak perhatian dari pengguna media sosial. Dalam video itu, terlihat pengguna Twitter tersebut menjadi penumpang taksi yang dilengkapi dengan teknologi otonom yang memungkinkannya beroperasi tanpa adanya sopir.
“Manggil taksi, nggak ada supir yang nyangkut. Manggil taksi, NGGAK ADA SUPIRNYA,” tulis Mona, pemilik akun tersebut, dalam unggahannya. Unggahan ini pun menarik perhatian akun Twitter dari Blue Bird, yakni @Bluebirdgroup.
Perlu diketahui bahwa perusahaan taksi Blue Bird sendiri telah menggunakan beberapa mobil listrik untuk operasional mereka, namun belum menggunakan teknologi otonom seperti yang terlihat dalam video tersebut.
Taksi yang muncul dalam video viral tersebut sebenarnya adalah taksi tanpa pengemudi, yang dikenal juga sebagai robotaxi. Mobil ini menggunakan teknologi radar, sensor kamera, dan Light Detection and Ranging (Lidar) untuk menciptakan kemampuan otonom.
Mobil listrik yang digunakan dalam video tersebut bernama Cruise AV (Autonomous Vehicle) dan beroperasi di San Francisco, Amerika Serikat. Meskipun demikian, mobil tersebut sebenarnya didasarkan pada Chevrolet Volt EV (Electric Vehicle).
Cruise, perusahaan startup yang merupakan bagian dari General Motors, adalah penyedia layanan taksi ini. Cruise memiliki beberapa investor ternama, termasuk Honda, Microsoft, dan Walmart.
Dalam upayanya untuk memastikan keamanan dan kehandalan layanan ini, Cruise melakukan pengetesan selama 200.000 jam setiap harinya dalam simulasi 3D. Mereka juga telah melakukan simulasi 250.000 kecelakaan agar siap menghadapi segala kemungkinan.
Menurut laporan dari Theverge.com, biaya penggunaan layanan Cruise AV bervariasi tergantung jarak yang ditempuh dan waktu penggunaannya.
Viralnya video ini menjadi bukti betapa pesatnya perkembangan teknologi otonom di dunia transportasi. WNI yang menjadi penumpang dalam video tersebut hanya salah satu dari banyak orang yang kagum dengan inovasi ini. Kemajuan teknologi otonom semakin mendekatkan kita pada masa depan transportasi yang sepenuhnya mandiri tanpa kehadiran sopir.
Viralnya video ini juga mencerminkan minat dan antusiasme masyarakat terhadap teknologi otonom dalam transportasi. Banyak orang tertarik untuk melihat bagaimana inovasi ini dapat merubah cara kita menggunakan taksi di masa depan.
Namun, di tengah kekaguman dan kegembiraan, masih ada beberapa pertanyaan dan tantangan yang perlu dijawab terkait dengan teknologi otonom ini. Salah satunya adalah masalah keamanan. Meskipun perusahaan seperti Cruise telah melakukan simulasi kecelakaan dan uji coba yang ekstensif, masih ada kekhawatiran tentang kehandalan sistem tersebut dalam menghadapi situasi tak terduga di jalan raya.
Selain itu, masih ada pertanyaan hukum yang perlu dijawab terkait dengan tanggung jawab dalam kecelakaan yang melibatkan kendaraan otonom. Siapa yang bertanggung jawab jika terjadi kecelakaan? Apakah pemilik kendaraan, produsen teknologi, atau entitas lain?
Di Indonesia sendiri, penggunaan teknologi otonom dalam transportasi masih jauh dari kenyataan. Meskipun Blue Bird telah menggunakan mobil listrik untuk operasionalnya, belum ada layanan taksi tanpa sopir yang tersedia. Namun, viralnya video ini dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan transportasi di Indonesia untuk terus mengembangkan teknologi otonom dalam upaya meningkatkan kualitas dan kenyamanan layanan mereka.
Saat ini, pemerintah dan industri di Indonesia sedang mengkaji dan mengeksplorasi penggunaan teknologi otonom dalam transportasi. Beberapa uji coba telah dilakukan, tetapi masih membutuhkan waktu dan upaya yang lebih lanjut untuk memastikan bahwa teknologi ini dapat diimplementasikan dengan aman dan efektif.
Dengan perkembangan yang pesat dalam bidang teknologi otonom, kita dapat mengharapkan adanya kemajuan yang signifikan dalam waktu dekat. Meskipun masih ada tantangan yang perlu diatasi, harapan akan masa depan transportasi yang lebih canggih dan efisien semakin dekat.
Tinggalkan Balasan