Katasulsel.com, Jakarta — Pemerintah Kabupaten Enrekang melalui Dinas Kominfo memfasilitasi bimbingan teknis peningkatan sumber daya manusia jurnalis Kabupaten Enrekang melalui program dan kegiatan untuk tahun anggaran 2023 di Hotel Ibis Harmony Jakarta, Kamis-Jumat (22-23/6/2023).
Kegiatan Bimtek yang berlangsung selama dua hari tersebut mengangkat tema ‘Menjadikan media sebagai pendukung pembangunan’ dengan menghadirkan narasumber dari Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
Mercy Charles Loho, direktur komunikasi dan humas PWI di lokasi kegiatan menyambut baik kegiatan Bintek tersebut, menurutnya pemerintah daerah sebagai mitra wartawan sudah tepat dalam memfasilitasi wartawan dalam meningkatkan kualitas kemampuannya.
Dalam hal peningkatan sumber daya manusia wartawan yang di fasilitasi oleh pemerintah daerah, tidak ada aturan yang di langgar selama pertanggung jawabannya baik.
“Wartawan boleh mengikut kegiatan yang menggunakan anggaran pemerintah, selama konteksnya adalah untuk peningkatan SDM, tidak ada aturan yang di langgar,” tutur Mercy Charles Loho.
Dia berkelar bahwa di Indonesia memang selalu ada pro dan kontra, tapi itulah indahnya perbedaan. Sikap dewasa sangat di perlukan, apalagi pemerintah dengan wartawan adalah mitra kerja yang di jamin kebebasannya oleh undang-undang.
“Bukan berarti wartawan yang ikut Bimtek langsung diberikan predikat telah tunduk pada kekuasaan, tetapi karena wartawan dan pemerintah adalah mitra sejajar yang tetap independen dalam menulis pemberitaan,” tutur Mercy Charles Loho.
Menurut Kadis Kominfo Enrekang, dengan adanya UU 40 tahun 1999 tentang pers memberikan ruang kebebasan pers bagi siapa saja untuk mendirikan perusahaan media, yang pada gilirannya, perusahaan media menjamur di mana-mana.
“Pertumbuhan media saat ini kian marak dan itu perlu diiringi dengan pengembangan SDM yang unggul, khusus kepada para jurnalis lokal yang ada di kabupaten Enrekang,” ujar Hasbar, Kadis Kominfo Enrekang saat di konfirmasi.
Minggu (25/6/2023).
Dia menjelaskan, jika perekrutan SDM tidak siap bahkan tidak mengerti dengan kejurnalistikan dan profesi kewartawanan, bisa berimbas pada tidak objektifnya produk berita yang dihasilkan.
Pelatihan untuk standarisasi profesi wartawan telah rencanakan sejak 3 tahun lalu melalui lembaga yang menaungi wartawan di Enrekang seperti GAWAT, menyusul IWO, AJOI, dan PWI.
“Sebenarnya sejak 3 tahun lalu kita ingin melaksanakan kegiatan seperti ini namun baru sekarang dapat kita laksanakan karena adanya pandemi covid,” tambahnya.
Dengan adanya pelatihan SDM Wartawan tersebut diharapkan kualitas berita tercapai dan bisa mengerjakan tanggungjawab pekerjaan mereka dengan baik.
“Harapan kita adalah kegiatan seperti ini bisa menjadi rutin dilaksanakan sebagai wujud kerjasama dengan awak media dan tanggung jawab kepada masyarakat untuk menyajikan berita berita berkualitas,” tutup Kadis Kominfo Enrekang. (*)
Tinggalkan Balasan