Katasulsel.com, Selangor – Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI) melakukan penandatanganan Memorendum of Understanding (MoU) dengan Persetubuhan Kerjasama Mengimarah Masjid SeNusantara (PERKEMAS) Malaysia.
Kegiatan yang diselenggarakan di Mardhiyyah Hotel & Suites, Selangor, Malaysia, Kamis 27 Juli 2023 ini dihadiri langsung oleh Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA bersama Kepala Bidang Sosial dan Pemberdayaan Umat, Laksamana Pertama TNI (Purn) Dr. KH. Asep Saepudin, Direktur Utama Istiqlal Global Fund (IGF), Mulyono Lodji dan Direktur Pengembangan Digitalisasi & Ekosistem Bisnis IGF, Aan Yugiastomo.
Acara yang dilaksanakan di Ruang Meeting Rebana ini dihadiri seluruh Pengurus Perkemas dipimpin oleh Hj Shaari Bin Mohd Yusof, Pendiri dan Pembina Perkemas dan Datuk Suhaidi Sulaiman sebagai Ketua Umum Perkemas.
“Masjid Istiqlal mengembangkan 43 program New Istiqlal untuk membawa Istiqlal sebagai pusat peradaban dunia. Masjid harus mengikuti trend global dalam upaya pemberdayaan ekonomi umat”, tutur Imam Besar Masjid Istiqlal dalam sambutan pengantarnya dihadapan peserta.
Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa Masjid itu yang memberdayakan umat. Dibalik pendekatan kita selama ini. Bukan umat yang memberdayakan masjid. Dengan inovasi dan perkembangan digital, masjid bisa menenuhi kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat tanpa harus berjualan langsung di masjid tetapi dengan aplikasi. Hal ini kita kembangkan di Masjid Istiqlal melalui Istiqlal Global Fund (IGF).
Penandatangan MoU yang diawali dengan presentasi kelembagaan dari kedua belah pihak dan penjelasan ruang lingkup kerjasama itu menghasilkan 6 rumusan kerjasama strategis di bidang pengembangan ekonomi umat. Pertama, kolaborasi bisnis untuk pelayanan haji dan umrah serta pengembangan wisata religi atau Islamic tourism. Kedua, kerjasama layanan pengembangan pelatihan dan edukasi. Ketiga, kerjasama pengembangan produksi dan distribusi produk-produk halal. Keempat, kerjasama pengembangan pusat halal ASEAN dengan China dan negara lainnya. Kelima, pengembangan pusat kesehatan alternatif. Keenam, pengembangan ekonomi keuangan syariah.
Setelah prosesi penandatanganan naskah kerjasama ekonomi, acara dilanjutkan dengan business coaching Perkemas-IGF, ramah tamah, foto bersama, makan malam dan pemakaian Tajok (kopiah) penghormatan.(edy)
Tinggalkan Balasan