Katasulsel.com, Sidrap – Kegiatan pengerjaan jalan rusak yang menghubungkan Desa Tanete, Allakuang, dan Amparita di Kabupaten Sidrap dan Soppeng, Sulawesi Selatan, kembali mengalami hambatan. Proyek yang sempat mendapat sorotan tajam dari masyarakat setempat karena reaksi unik mereka dengan menanam pohon pisang di tengah jalan rusak, kini harus menghadapi kekosongan aktivitas setelah sempat mendapat perhatian dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan.
Proyek perbaikan jalan rusak ini, yang sebelumnya memancing reaksi publik dengan aksi menanam pohon pisang sebagai bentuk protes terhadap kelambatan proyek, awalnya menarik perhatian Pemprov Sulsel. Pemerintah daerah (pemprov) turun tangan dengan mendatangkan tim perbaikan dan pekerja untuk mengatasi masalah tersebut. Namun, situasi terbaru menunjukkan bahwa proyek tersebut kembali terhenti dan tak ada aktivitas perbaikan yang terlihat.
Sejak unjuk rasa simbolis dengan menanam pohon pisang di tengah jalan rusak, para warga berharap agar perhatian lebih besar diberikan kepada proyek tersebut. Meskipun respons awal dari pemerintah daerah Sulawesi Selatan memberikan harapan baru, kondisi terkini justru menunjukkan ketidakpastian yang meresahkan.
Amiruddin (34), seorang tokoh pemuda di Sidrap, mengungkapkan rasa kekecewaannya atas situasi ini. “Kami sangat menyesalkan kondisi saat ini, di mana proyek yang sangat penting untuk konektivitas dan mobilitas masyarakat kami terhenti lagi. Kami berharap agar pemerintah dapat memberikan perhatian yang serius terhadap masalah ini agar jalan dapat segera diperbaiki dan masyarakat tidak lagi terganggu,” ungkap Amiruddin.
Para warga dan pemangku kepentingan setempat mengharapkan agar proyek perbaikan jalan rusak ini dapat segera diambil tindakan serius oleh pihak terkait. Kehadiran jalan yang baik adalah kunci vital dalam memajukan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di daerah ini. Dalam konteks ini, diperlukan koordinasi yang baik antara pemerintah daerah dan provinsi serta transparansi dalam mengatasi kendala yang mungkin muncul dalam pelaksanaan proyek.
Ketidakpastian yang muncul dalam proyek ini menjadi pelajaran penting tentang pentingnya komunikasi yang efektif dan komitmen yang kuat dalam memastikan kelancaran proyek infrastruktur yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat. Kini, harapan masyarakat kembali tertuju pada langkah-langkah berkelanjutan yang akan diambil oleh pihak berwenang demi menuntaskan proyek perbaikan jalan rusak yang begitu dinantikan.(*)
Tinggalkan Balasan