banner 600x50

Katasulsel.com, Parepare – Musim kemarau datangkan berkah bagi ibu Nur Halima, pengrajin ikan asing berada di Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare, Sulawesi Selatan. Terik matahari yang menyengat membuat proses pengeringan ikan asin miliknya lebih cepat.

Produksi ikan asin di musim kemarau saat ini ada 50 basket bahkan lebih dalam seharinya. Artinya ada produksi ikan kering miliknya itu ada peningkatan.

Dalam satu basket ikan yang dikeringkan berjumlah ratusan ekor ikan jenis bece-bece, lure, losa-lasa dan lajang gappo. Basket yang digunakan ibu Nur Halima ini terbuat dari jaring dan bambu berukuran panjang.

“Saat ini lumayan. Yang kerap menjadi kendala kita itu disini adalah faktor cuaca atau terik matahari. Musim kemarau saat ini lebih cepat proses pengeringan ikan. Musim kemarau saat ini ikan kering dihasilkan ada 50 basket bahkan bisa biasa lebih dalam sehari,” ungkapnya kepada Katasulsel, Kamis (24/8/2023).

Nur Halima bilang, ikan keringnya itu tergantung dari para nelayan. Untuk di musim kemarau saat ini para nelayan bisa mendapatkan banyak ikan. Penjualan ikan kering miliknya otomatis alami peningkatan.

“Kalau musim kemarau otomatis banyak nelayan yang dapat. Otomatis juga harga penjualan merosot karena ikan yang didapat nelayan banyak,” ujarnya.

banner 250x250

Dibalik berkahnya musim kemarau ini, Nur Halima juga dihadapkan sulitnya pemasaran produk ikan asin. Nur Halima mengandalkan pemasaran lokal sesuai pesanan dari sejumlah daerah di Sulsel.

“Untuk permintaan ada dari Makassar, Tana Toraja, Enrekang, ada juga daerah Masamba, Bone. Kadang juga pasokan keluar (Sulawesi), macam Kalimantan dan Papua, itu terkadang permintaan,” tuturnya.

Untuk harga ikan kering ini kisaran Rp 40.000- Rp 110 ribu per kilo tergantung dari jenis ikan.