banner 650x65

Katasulsel.com, Sidrap – Musim panen gabah petani tahun ini di Kabupaten Sidrap tengah diwarnai oleh potensi krisis serapan hasil panen.

Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Sidrap berada dalam situasi kritis dimana kemungkinan besar mereka tidak akan mampu menyerap produksi gabah petani, sedangkan para pengusaha pangan terlihat mendominasi pasar.

banner 400x600

Kondisi ini muncul akibat harga pembelian yang ditawarkan oleh para pengusaha pangan jauh melampaui Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Dalam situasi ini, petani cenderung lebih tertarik untuk menjual hasil panennya kepada pengusaha daripada menjualnya kepada Bulog.

Dipantau dari beberapa lokasi panen di wilayah ini, Senin, 28 Agustus 2023, harga pembelian gabah oleh para pengusaha pangan berkisar antara Rp 6.500 hingga Rp 7.000 per kilogram.

Namun, HPP yang ditetapkan oleh Bulog Sidrap hanya sebesar Rp 5.000 per kilogram. Selisih harga yang signifikan ini mengakibatkan upaya pemerintah pusat untuk menyerap hasil panen melalui Bulog menjadi sulit terlaksana.

Perbedaan harga yang begitu mencolok mempengaruhi kemampuan Bulog Sidap untuk menyerap hasil panen. Dominasi harga tinggi yang diterapkan oleh para pengusaha pangan telah membuat Bulog kesulitan dalam bersaing.

Tak hanya mengenai pembelian gabah, tetapi juga harga pembelian beras oleh para pengusaha yang memasuki wilayah Sidrap tergolong tinggi, mencapai Rp 12 ribu per kilogram, sedangkan daya beli Bulog hanya sekitar Rp 9.950 per kilogram.

Ancaman terhadap serapan hasil panen petani tahun ini menunjukkan kompleksitas dinamika antara kepentingan petani, pemerintah, dan pengusaha di sektor pertanian.

Sementara petani berada dalam dilema antara memaksimalkan keuntungan dengan menjual kepada pengusaha atau mematuhi instruksi pemerintah, pemerintah dan lembaga terkait harus mencari solusi yang seimbang untuk mendukung kesejahteraan petani tanpa mengabaikan stabilitas harga di pasar pangan.

Sejati, Anwar Halim selaku Kepala Cabang Bulog Sidrap, bekenan memberikan penjelasan mengenai problem tersebut. Media sudah berupaya mewawancarainya, namun belum ada komentar. Ia beralasan sedang mengikuti pertemuan zoom.(*)