banner 600x50

Katasulsel.com – Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMS Rappang) melakukan kunjungan studi lapangan ke Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Sidenreng Rappang, Senin (2/10/2023).

Kedatangan sekitar 40 mahasiswa ini untuk melihat dari dekat dan mempelajari layanan KliK-IDE Plus (Klinik Inovasi dan Perencanaan Pembangunan Daerah) yang dikembangkan di Bappelitbangda Sidrap.

Acara berlangsung di ruang rapat lantai II Kantor Bappelitbangda, Kompleks SKPD Sidrap. Sekretaris Bappelitbanda, Herwin, dan Kabid Penelitian dan Pengembangan Daerah, Alimuddin Baharuddin, menerima rombongan mahasiswa yang didampingi dosen praktisi UMS, Nasri A.

Herwin menyampaikan terima kasih atas kunjungan mahasiswa UMS, dan berharap mereka dapat belajar di KliK-IDE Plus Bappelitbangda Sidrap, utamanya bagaimana merencanakan dan menciptakan inovasi.

Sementara Alimudin Baharuddin selaku inovator KliK-IDE Plus menjelaskan, suatu inovasi tercipta berangkat dari adanya masalah. Tak terkecuali inovasi layanan KliK-IDE Plus.

” KliK-IDE Plus ini untuk mendorong inovasi daerah yang dapat menyeleseikan masalah pembangunan daerah. KLiK-IDE hadir untuk mengintegrasikan inovasi dengan perencanaan pembangunan daerah,” terang Alba, sapaan akrabnya.

Ia pun mengajak mahasiswa untuk belajar berinovasi dan melakukan pembaharuan, baik dari cara belajar hingga pelayanan publik.

“Karena inovasi itu tentang mindset dan habit, ke depan Bappelitbangda akan berkolaborasi dengab stakeholder perguruan tinggi,” imbuh Alba.

Dosen praktisi UMS, Nasri menyampaikan kehadiran mereka dalam rangka program kunjungan lapangan praktisi mengajar pada mata kuliah manajemen pelayanan publik.

“Studi lapang ini merupakan salah satu metode pembelajaran yang dilakukan oleh dosen praktisi UMS Rappang dengan mengajak mahasiswa terjun langsung ke Bappelitbangda untuk melihat inovasi pelayanan publik KliK-IDE Plus,” tuturnya.

Ia menilai, KliK-IDE Plus merupakan salah satu inovasi yang sangat erat kaitannya dengan pelayanan, maka dari itu lebih dari 40 mahasiswa yang mempelajari mata kuliah manajemen pelayanan publik diajak turun langsung ke lapangan.

“Selain itu, mahasiswa nantinya dapat meramu suatu inovasi yang berawal dari permasalahan yang mereka dapatkan di lingkungan sekitar,” sambung Nasri.

Harapan dengan adanya studi lapang seperti ini, lanjutnya, agar mahasiswa dapat membandingkan antara teori yang mereka pelajari dalam bangku perkuliahan dengan realita yang ada dalam pelayanan.