Katasulsel.com – Pemkab Sidrap berkomitmen mendukung program pendidikan nasional dengan mendekatkan dan meningkatkan mutu pendidikan. Berbagai langkah-langkah inovatif ditempuh Pemkab Sidrap melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk merealisasikan hal tersebut.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidrap, Faizal Sehuddin, salah satu pendekatan yang ditempuh yaitu perubahan pola pikir para pendidik dan tenaga kependidikan di Sidrap. Pendidik dan tenaga kependidikan didorong untuk memanfaatkan platform merdeka mengajar dalam penerapan kurikulum merdeka.
“Mereka diberi keleluasaan untuk menciptakan pembelajaran yang berkualitas dan penuh makna sesuai kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik,” ungkapnya Senin (23/10/2023).
Faizal juga mengungkap, langkah awal pembenahan bidang pendidikan yaitu menumbuhkan rasa kepedulian antar sesama, dengan mendorong masyarakat pendidikan membantu korban bencana. “Seperti penyaluran bantuan bagi korban longsor yang terjadi di Bolapetti, Desa Leppangeng, Kecamatan Pitu Riase beberapa waktu lalu,” katanya.
Diutarakannya pula, Pemkab Sidrap mengalokasikan anggaran dalam melakukan pembenahan sarana dan prasarana fisik bangunan sekolah. “Hal ini dapat dilihat sekolah pelosok dan terpencil pun seperti SDN Satap 9 Batu, SDN Satap 11 Batu dan SDN 10 Batu juga mendapat bantuan,” ungkapnya.
Mantan Kepala BKPSDM Sidrap itu juga mengatakan, Pemkab Sidrap tidak mau ketinggalan dalam pelaksanaan program digitalisasi sekolah dengan mensosialisasikan dan mendorong untuk memaksimalkan pemanfaatan Teknologi.
“Dapat dilihat sekolah yang terpencil tidak mau kalah bersaing dengan sekolah lainnya seperti SDN Satap 2 Batu mampu mengutus peserta didiknya atas nama Ainun untuk mewakili Sidrap di kegiatan Olimpiade Sains Nasional (OSN) Bidang IPA di tingkat nasional, dan SDN Satap 8 Batu mengutus peserta didiknya atas nama Muhammad Sakir, sebagai wakil OSN Matematika SMP tingkat Provinsi Sulsel,” terangnya.
Dalam menyukseskan program Kurikulum Merdeka, Pemkab Sidrap melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melibatkan beberapa komunitas seperti MGMP TIK untuk membantu menyiapkan platform berbasis IT, komunitas sekolah penggerak, dan komunitas guru penggerak. Mereka melakukan pengimbasan dan menyosialisasikan pentingnya pemenfaatan platform Merdeka Mengajar dalam Implementasi Kurikulum Merdeka dan pengembangan kompetensi SDM Guru dan tenaga kependidikan dalam pengelolaan satuan pendidikan.
“Seperti kegiatan pengimbasan dan sosialisasi di SDN Satap 3 Belawae, SDN 1 Belawae, SDN 2 Belawae, dan SDN 4 Belawae,” lontarnya.
Sementara itu, mengingat adanya beberapa sekolah Satap dan kelas jauh, Faizal Sehuddin bersama tim memantau langsung pelaksanaan pengelolaan kelas jauh di SDN Satap 5 Bilokka. Di mana ditemukan masih adanya sekolah yang sangat minim sarana prasana pendidikannya seperti bangunan kelas jauh hanya berukuran 3 x7 meter.
“Dengan jumlah peserta didik 32 orang, yang 27 diantaranya peserta didik SD kelas 1 sampai 6, dan 5 orang peserta didik SMP kelas 7-9 dengan sarana kelas yang sangat minim namun para peserta didik dan guru tetap semangat,” tambahnya.
Faisal pada kesempatan itu mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten dan anggota DPRD Sidrap serta masyarakat pendidikan atas kepedulian dan sinergitas dalam memajukan dan meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Sidrap.
“Pencapaian misi Kabupaten Sidrap dalam meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan publik dan pelayanan kebutuhan dasar di bidang pendidikan dalam rangka peningkatan indeks kualitas hidup masyarakat. Semoga cita-cita bangsa yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dapat terwujud,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan