banner 600x50

Katasulsel.com,Sidrap — Di tengah hiruk pikuk perkembangan zaman, satu hal tetap kokoh dan tegak berdiri di Sidrap, Bumi Nene Mallomo. Stadion Ganggawa Pangkajene Sidrap, sebuah stadion sepak bola yang telah berusia 30 tahun, tetap berdiri dengan megah sebagai kebanggaan masyarakat setempat.

Stadion ini pertama kali diresmikan oleh HM Ghalib SH, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan pada masa itu. Sejak saat itu, stadion ini telah menjadi tempat berlangsungnya berbagai event besar sepak bola dan mencatatkan sejarah yang tak terlupakan bagi masyarakat Sidrap.

Terletak di area Pantai Kering Kota Pangkajene Sidrap, stadion ini bukan hanya menjadi pusat aktivitas olahraga, tetapi juga menjadi simbol kebanggaan dan semangat komunitas lokal. Stadion ini telah menjadi saksi bisu berbagai pertandingan sengit, kemenangan gemilang, dan bahkan kekalahan yang mengharukan.

Meskipun telah berusia 30 tahun, stadion ini tetap terjaga dan terawat dengan baik. Hal ini menunjukkan betapa besar cinta dan rasa memiliki masyarakat Sidrap terhadap stadion ini. Stadion Ganggawa Pangkajene Sidrap bukan hanya sekedar tempat bermain bola, tetapi juga menjadi bagian dari identitas dan sejarah Sidrap.

Menginjak usia yang ke-30, Stadion Ganggawa Pangkajene Sidrap masih memiliki banyak cerita untuk diceritakan. Dengan semangat dan dukungan masyarakat setempat, stadion ini diharapkan dapat terus menjadi tempat bersejarah yang akan terus menciptakan kenangan dan prestasi baru di masa mendatang.

Ketua Askab PSSI Kabupaten Sidrap, Soetarmi SH MH memberikan komentar positif atas terjaganya stadion tersebut.
“Stadion Ganggawa Pangkajene Sidrap adalah lambang kekuatan dan semangat komunitas kami. Melihat stadion ini berdiri tegak di usia 30 tahun, memberikan inspirasi dan motivasi bagi kami semua. Ini adalah simbol dari perjuangan dan dedikasi yang telah dilakukan oleh banyak orang selama tiga dekade ini. Kami berharap, stadion ini akan terus menjadi tempat yang menginspirasi generasi muda untuk mencintai sepak bola dan merasa bangga akan warisan budaya lokal kita.” harap Soetarmi (*)

banner 250x250