banner 600x50

Katasulsel.com, Soppeng — Keputusan DPP Golkar yang mengusung Suwardi Haseng sebagai calon bupati Soppeng di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 menuai sorotan dari Andi Kaswadi Razak sebagai Ketua Golkar Soppeng. Andi Kaswadi mempertanyakan kontribusi Suwardi Haseng terhadap partai selama ini dan menilai Suwardi Haseng hanya memanfaatkan Golkar tanpa memberikan timbal balik.

Bahkan, Andi Kaswadi menolak keputusan tersebut karena ia merasa Suwardi Haseng tak pernah mengikuti kegiatan partai di Golkar sejak menjadi anggota DPRD provinsi.

Andi Kaswadi menyoroti bahwa Suwardi Haseng tidak pernah memberikan kontribusi yang nyata terhadap partai. Ia juga menambahkan bahwa Suwardi Haseng tidak pernah melibatkan kader-kader DPD II dalam agendanya, seperti kegiatan-kegiatan reses dan belum pernah memunculkan batang hidungnya di Kantor DPD II Golkar Soppeng.

Andi Kaswadi mempertanyakan mekanisme yang digunakan DPD I Golkar Sulsel agar bisa mengusulkan Suwardi Haseng sebagai calon bupati Soppeng. Hal itu diutarakan Kaswadi menaanggapi situasi terkini internal golkar, belum lama ini

Menurutnya, seharusnya DPD I meminta pertimbangan kepada DPD II Golkar Soppeng sebelum mengambil keputusan. Ia menilai hal itu sebagai bentuk kurang ajar dan merusak nama Partai Golkar.

Suwardi Haseng sendiri merupakan salah satu dari 35 balon kepala daerah di Sulsel dan telah diusung oleh DPD I Golkar Sulsel berdasarkan hasil penjaringan. Namun, keputusan ini menuai penolakan dari Andi Kaswadi sebagai Ketua Golkar Soppeng. Andi Kaswadi menyebutkan bahwa DPD I tidak punya hak mengusulkan figur-calokasda tanpa meminta mekanisme yang ada di DPD II.

banner 250x250

Ketidaksetujuan Andi Kaswadi sebagai Ketua Golkar Soppeng terhadap keputusan DPP Golkar yang mengusung Suwardi Haseng sebagai calon bupati Soppeng di Pilkada 2024 ini menunjukkan betapa pentingnya peran kontribusi dari sebuah calon terhadap partai politik.

Kontribusi dari seorang calon yang akan maju dalam Pilkada 2024 harus dinilai sebelum dijadikan sebagai usulan ke DPP Golkar. Kontribusi dari seorang calon ini menjadi sangat penting, karena partai politik mampu memperoleh dukungan massa dan menang dalam Pilkada.(*)