Katasulsel.com, Makassar — Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan memang terkenal dengan destinasi wisata Rammang-Rammang yang menakjubkan. Wisata alam yang memukau dengan pesona karstnya menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Tapi, ada lebih dari itu yang dapat diungkapkan tentang Maros, sebuah potret keberhasilan daerah yang menonjolkan kearifan lokal dan kesejahteraan masyarakatnya.
Berkat pembangunan pariwisata yang berkelanjutan, Pemerintah Kabupaten Maros beserta masyarakatnya berhasil memperbaiki kondisi ekonomi di sektor pariwisata pasca pandemi. Selain Destinasi Wisata Rammang-Rammang, ada beberapa destinasi wisata menarik lainnya di Maros seperti Pantai Nipa-Nipa, Pantai Bira, Pantai Tanjung Bira, dan Pantai Lejja. Tak hanya wisata alam, Kampung Sa’dan juga menjadi tempat wisata budaya yang menyuguhkan potensi kearifan lokal masyarakat Maros.
Dalam mendorong sektor pariwisata, pemerintah Maros bekerja sama dengan stakeholder terkait seperti pengelola bandara dan stasiun kereta api untuk mempermudah akses menuju destinasi wisata di Maros. Bukan hanya itu, wisata berkelanjutan yang dilaksanakan di Maros juga memberikan dampak positif pada kesejahteraan masyarakat setempat.
Masyarakat Maros memang terkenal dengan semangat kewirausahaannya dan kerja sama yang kuat antarwarga. Contohnya seperti di Kampung Berua, sebuah kampung yang menjadi ikon wisata alam di Rammang-Rammang. Kampung Berua berhasil meraih penghargaan dalam ajang Kreatife Tourism World 2022 kategori Digital dan Youth. Ini menunjukkan bahwa Maros telah berhasil mengembangkan pariwisata yang mampu membuat masyarakat lokalnya sejahtera serta menjadi magnet bagi wisatawan dari berbagai belahan dunia.
Dari berbagai sumbangan CSR yang masuk ke Maros, salah satu yang terkait dengan pengembangan pariwisata adalah bantuan dari PT. Semen Bosowa, PT. Bank Indonesia, serta PT. Angkasa Pura. Mereka membantu masyarakat setempat melindungi ekosistem kawasan yang tadinya menjadi tambang dan mengubahnya menjadi destinasi wisata berkelas dunia. Bersamaan dengan itu, desa wisata Rammang-Rammang juga dianugerahi pengakuan UNESCO Geopark sebagai Wisata Dunia.
Bukan hanya lingkup pariwisata, Maros juga memiliki potensi pertanian dan peternakan yang cukup menjanjikan serta khasanah budaya yang menarik. Semua itu menjadikan Maros sebagai daerah yang kaya dan mempunyai berbagai keunikan yang dapat dijelajahi.
Dari sejumlah faktor yang telah disebutkan, dapat kita lihat bahwa Maros memiliki potensi yang tak terbatas. Keberhasilan Maros dalam membangun pariwisata yang berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat lokalnya menjadi bukti nyata bahwa pembangunan di daerah dapat dilakukan dengan melestarikan lingkungan, budaya, dan kearifan lokal. Selain itu, sudut pandang yang berbeda mengenai Maros dapat membuka pikiran kita untuk melihat berbagai potensi di daerah-daerah lain yang juga dapat dikembangkan dan menarik bagi wisatawan maupun investor.(*)
Tinggalkan Balasan