Pilkada adalah momen penting kehidupan demokrasi di Indonesia. Tahun ini (2024) daerah berjuluk Bumi Nene Mallomo itu akan menyelenggarakan Pilkada, memilih bupati dan wakil bupati.
Oleh: Harianto
SEIRING dengan mendekatnya waktu pelaksanaan Pilkada, muncul banyak spekulasi dan perbincangan hangat di kalangan masyarakat Sidrap mengenai calon-calon yang akan bertarung dalam kontestasi politik ini.
Dalam Pilkada Sidrap kali ini, terdapat beberapa kubu yang ingin memperebutkan posisi tertinggi dalam pemerintahan daerah.
Salah satunya adalah kubu Dollah Mando, yang baru saja mengakhiri masa tugasnya sebagai bupati. Meskipun telah menyelesaikan masa jabatannya, Dollah Mando diklaim masih memiliki pengaruh yang cukup kuat
Apalagi, selama masa jabatannya, Dollah Mando berhasil meraih 125 penghargaan dalam berbagai bidang pembangunan daerah. Itu direbutnya bersama dengan Mahmud Yusuf, Wakil Bupati di eranya
Satu lagi yang tak bisa dipungkiri, unsur penting dalam pemerintahan daerah saat ini, masih banyak diwarnai orang-orang dekat Dollah Mando. Tak ada yang tahu, boleh jadi ini adalah salah satu strategi.
Tentu, ia tak akan menyia-nyiakan peluang dan kesempatan itu untuk kembali memperebutkan pucuk pimpinan di Pilkada Sidrap mendatang.
Namun, perlu diketahui. Bukan hanya kubu Dollah Mando yang menjadi sorotan dalam Pilkada Sidrap nanti. Masyarakat di daerah itu juga banyak yang merindukan pemerintahan ala era Rusdi Masse (RMS).
RMS, yang pernah menjabat sebagai bupati Sidrap selama dua periode, memiliki rekam jejak yang mengesankan dalam memajukan daerah. Banyak karya RMS yang masih dinikmati masyarakat Sidrap hingga kini
Tak salah, banyak yang berpendapat bahwa siapapun yang akan didorong oleh RMS untuk berkontestasi dalam Pilkada Sidrap mendatang, dia akan mendapat tempat tersendiri di hati masyarakat.
Namun, masyarakat di Kota Beras itu masih bertanya-tanya siapa yang akan dijagokan oleh kubu RMS dalam Pilkada nanti. RMS tentu punya banyak kader dan orang-orang potensial.
Tak sedikit yang berpendapat, pemerintahan Sidrap yang akan datang akan kembali ke era RMS.
Selain kubu Dollah Mando dan RMS, terdapat juga kemunculan kubu kekuatan baru yang perlu diperhatikan.
Beberapa figur baru seperti Mashur, Bahar Yahya, Mahmud Yusuf, Maryono, Andi Sutomo, dan sejumlah kekuatan kubu baru lainnya telah muncul sebagai alternatif bagi masyarakat dalam menentukan pemimpin Sidrap yang akan datang.
Meskipun kubu Dollah Mando dan kubu RMS masih menjadi pilihan yang kuat dan populer di kalangan masyarakat Sidrap, kekuatan kubu baru tersebut tidak boleh dianggap remeh.
Akhirnya, pemilihlah yang akan memutuskan siapa yang layak memimpin Kabupaten Sidrap.
Dalam proses Pilkada, segala sesuatunya akan berjalan dinamis dan sarat strategi. Masyarakat Sidrap akan dihadapkan pada banyak kemungkinan yang bisa terjadi sebelum Pilkada Sidrap berlangsung.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk menjadi selektif dalam memilih calon yang akan dipilih.
Calon pemimpin yang dipilih harus memiliki integritas dan kompetensi tinggi untuk memajukan daerah. Track record calon, visi, dan misi mereka harus menjadi pertimbangan utama masyarakat dalam menentukan pilihan.
Kita berharap bahwa proses Pilkada Sidrap pada tahun 2024 akan berjalan dengan adil dan demokratis, sehingga hasilnya akan dihormati dan diterima oleh semua kalangan dalam masyarakat.
Saat ini, kita tinggal menunggu siapa yang akan memenangkan pemilihan tersebut dan siapa yang akan memimpin Sidrap dalam lima tahun mendatang.
Semoga pemimpin yang terpilih dapat membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi Kabupaten Sidrap.(*)
Tinggalkan Balasan