Katasulsel.com, Makassar — Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei yang menunjukkan bahwa Kejaksaan Agung Indonesia, berhasil mempertahankan predikat sebagai lembaga penegak hukum paling dipercaya oleh masyarakat pada awal tahun 2024. Survei yang dilakukan dalam rentang waktu 30 Desember 2023 hingga 6 Januari 2024 mengungkapkan bahwa Kejaksaan Agung mencapai tingkat kepercayaan sebesar 76,2%.
Sejak survei sebelumnya pada Oktober 2023, Kejaksaan Agung berhasil meningkatkan tingkat kepercayaan publik dari 75,1% menjadi 76,2%. Hasil ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin percaya terhadap peran Kejaksaan Agung dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi di Indonesia. Keberhasilan ini dapat diukur dari peningkatan presepsi positif masyarakat terhadap upaya Kejaksaan dalam menjaga integritas hukum dan menekan angka korupsi.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Dr. Ketut Sumedana melalui Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasipenkum) Kejati Sulsel di Makassar, Soetarmi, SH, MH, Rabu, 24 Januari 2024, menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang terus diberikan oleh masyarakat kepada Kejaksaan Agung. Dia menegaskan pentingnya menjaga dan meningkatkan capaian yang telah diraih. Dalam setiap tindakan, Insan Adhyaksa diharapkan dapat menjadi wajah Kejaksaan yang dapat dipercaya di tengah masyarakat.
Jaksa Agung Indonesia, yang seringkali menegaskan komitmen Kejaksaan dalam menjaga kepercayaan masyarakat, menyambut baik hasil survei tersebut. Dalam berbagai kesempatan, Jaksa Agung menekankan bahwa setiap capaian adalah kerja keras seluruh tim Kejaksaan dan harus terus dijaga demi mewujudkan lembaga penegak hukum yang transparan, adil, dan efektif.
Peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap Kejaksaan Agung diharapkan dapat menjadi pendorong bagi lembaga penegak hukum lainnya untuk terus meningkatkan kinerja dan memperkuat citra positif di mata publik. Seiring dengan upaya pemberantasan korupsi dan penegakan hukum yang lebih baik, Indonesia diharapkan dapat memperoleh reputasi yang semakin baik di tingkat nasional maupun internasional.
Sementara itu, Kejaksaan Agung sendiri telah melakukan berbagai langkah strategis untuk meningkatkan kinerja dan kepercayaan masyarakat. Program-program inovatif dan proaktif telah diimplementasikan, termasuk peningkatan kapasitas SDM (Sumber Daya Manusia), penerapan teknologi informasi, dan kolaborasi yang lebih erat dengan instansi terkait.
Salah satu pencapaian yang memperkuat kepercayaan masyarakat adalah kinerja Kejaksaan Agung dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi. Sejumlah kasus yang berhasil diungkap dan diadili dengan transparan dan adil turut berkontribusi pada citra positif Kejaksaan di mata publik.
Kasipenkum Soetarmi, menyatakan bahwa keberhasilan ini bukan hanya milik Kejaksaan Agung sebagai lembaga, tetapi juga merupakan kerja keras seluruh jaksa dan pegawai yang setiap hari berkomitmen untuk menjaga keadilan dan integritas hukum.
Selain itu, partisipasi aktif Kejaksaan dalam kampanye anti-korupsi dan program sosialisasi hukum di berbagai lapisan masyarakat turut mendukung peningkatan kepercayaan ini. Kejaksaan tidak hanya dikenal sebagai penegak hukum di pengadilan, tetapi juga sebagai agen perubahan yang terlibat langsung dalam memberikan pemahaman hukum kepada masyarakat.
Diharapkan, pencapaian ini dapat menjadi momentum positif bagi Kejaksaan Agung untuk terus melakukan inovasi, memperkuat integritas, dan meningkatkan efisiensi dalam penegakan hukum. Keterlibatan aktif masyarakat dalam mendukung upaya pemberantasan korupsi dan penegakan hukum juga diharapkan dapat terus ditingkatkan.
Sebagai lembaga penegak hukum paling dipercaya, Kejaksaan Agung memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa kepercayaan masyarakat tidak hanya menjadi pencapaian sekali waktu, tetapi juga berkelanjutan dalam jangka panjang. Komitmen untuk selalu menjunjung tinggi keadilan dan hukum harus terus menjadi landasan utama dalam setiap tindakan Kejaksaan Agung. (*)
Tinggalkan Balasan