banner 600x50

Jakarta – Marsekal Pertama TNI (Purn) Ir. Andi Sutomo, S.T., S.H., M.Si (Han)., CEH., IP, lahir di Sidrap pada 10 November 1965, tengah menuju panggung politik untuk mencalonkan diri sebagai Bupati Sidrap mendatang.

Pensiun dari lingkungan militer dengan jabatan terakhir Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Pertahanan (UNHAN) RI, Andi Sutomo memberikan sorotan eksklusif terkait rencananya memasuki dunia politik.

Dalam suatu wawancara khusus, Andi Sutomo menegaskan pentingnya membangun daerah asalnya, Sidrap. “Negeri ini (Sidrap, red) harus dibangun, artinya ‘negeri’ kita ini sudah harus dibesarkan, namun itu berangkat dari niat yang baik dulu,” ujarnya, belum lama ini.

Mengenai tantangan di perjalanan menuju tujuan mulia tersebut, Andi Sutomo mengakui bahwa tidaklah mudah. “Jalan menuju tujuan bukan hal yang mudah, di antara orang-orang baik ini, kondisinya berbeda-beda. Ada yang memulai karir sebagai pengusaha sukses, ada juga yang ditakdirkan menjadi abdi negara yang hebat seperti ASN, TNI-Polri, ada juga Anggota DPRD, Guru, Dosen, dan lainnya, tergantung jalan hidup yang dia tempuh,” paparnya.

Andi Sutomo juga mengomentari situasi saat ini, “Saya melihat situasi sekarang, susah membedakan yang benar dan yang salah. Tetapi, yang hakiki itu sesungguhnya tidak bisa dibolak-balik. Kerusakan adalah kerusakan, kemajuan adalah kemajuan, itu tidak bisa dibolak-balik,” paparnya.

Dalam konteks Pilkada atau pemilihan kepala daerah, Andi Sutomo mengajak masyarakat Sidrap untuk mengutamakan kata hati. Ia menyatakan kekecewaannya terhadap pandangan yang hanya mempertimbangkan faktor finansial.

banner 250x250

“Biasa ada juga yang berpandangan begitu, namun saya tahu masih lebih banyak orang yang punya hati dengan tulus ingin berbuat. Ke depan ini, pandangan mengutamakan kata hati harus di kedepankan, tidak boleh lagi melihat figur itu harus matang di segi finansialnya saja,” tegasnya.

Andi Sutomo berharap agar masyarakat Sidrap dapat bersama-sama merenung untuk kemajuan daerah. “Beri saya kesempatan, saya akan membuktikan dan waktulah yang akan berbicara nanti. Ayo kita bersama-sama, apakah negeri ini (Sidrap) tetap seperti saat ini, atau akan maju atau berubah drastis. Beri saya kesempatan untuk memimpin Sidrap ke depan,” tambahnya sebagai penutup wawancara.(*)