Jakarta, katasulsel.com — Tegangan di Jalur Gaza semakin meningkat setelah Israel mengumumkan rencananya untuk menyerbu Rafah, kota paling selatan di wilayah tersebut, dalam operasi melawan milisi Hamas. Hamas telah memperingatkan bahwa serbuan ini dapat mengganggu perundingan pembebasan sandera dengan Israel.
Seorang pemimpin Hamas yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada AFP bahwa setiap serangan di Rafah dapat menghentikan perundingan pertukaran sandera. Sebelumnya, PM Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan pasukannya untuk bersiap memasuki kota tersebut dengan tujuan mengusir Hamas.
Meskipun ada kekhawatiran akan dampaknya terhadap warga sipil yang mengungsi, Netanyahu menegaskan bahwa Israel akan memberikan jalan yang aman bagi warga yang ingin meninggalkan Rafah. Serangan udara dan darat Israel di Jalur Gaza sejak Oktober telah menewaskan banyak warga, sementara Hamas juga telah menyandera warga Israel.
Sementara itu, perundingan sedang berlangsung di Kairo untuk menghentikan pertempuran sementara dan membebaskan sandera yang masih ditahan. Hamas melaporkan dua sandera tewas dan delapan lainnya terluka dalam serangan Israel baru-baru ini. Situasi di Jalur Gaza tetap tegang dengan ketidakpastian tentang masa depan.
Tinggalkan Balasan