Katasulsel.com, Amerika Serikat – Salah satu misi utama kunjungan dinas Prof. Nasaruddin Umar ke Amerika selama Januari hingga Februari 2024 ini adalah mencari relasi dari berbagai universitas dan pusat studi dan dialog keagamaan di Amerika, terutama di New York, Washington DC, Virginia, Connecticut, dan Los Angeles, California.
“Saya ke sini untuk melobi dan memastikan beberapa universitas dan pusat dialog keagamaan yang dapat menerima mahasiswa dan sarjana, pengajar dan peneliti dari Indonesia. Saya sangat bersemangat untuk membawa ratusan mahasiswa dan pengajar, juga peneliti untuk studi dan penelitian atau belajar Bahasa Inggris, dan melihat dari dekat kota-kota dan perpustakaan di Amerika, selain Timur Tengah, seperti Mesir dan Maroko” kata Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A Imam besar Masjid Istiqlal.
Usaha untuk mewujudkan kerjasama dengan berbagai kampus di Amerika Serikat dalam Programa Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI), Prof. Nasar membawa cinderamata, seperti Songkok Pamiring (Sonkok Khas Budaya Bugis), Sarung, dan Pici Hitam untuk ditukar dan diberikan kepada, misalnya Profesor DAvid Grafton dan Dr. Deena Grant, Direktur Program dan Dekan di kampus saya, Hartford International University, Minggu, 18/2/2024.
Selain itu, Prof. Nasaruddin Umar dan mahasiswa PKUMI menghadiri dan mengisi kuliah Islam (tausiyah) di hadapan komunitas Muslim Indonesia Connecticut, Amerika Serikat. Acara dipandu oleh M. Saleh Mude, sebelum mendaulat Prof. Nasar bicara dalam Bahasa Inggris dan Arab, Pak Tjatur Sapto dan Ibu Yuningtyas diberikan kesempatan untuk menyampaikan beberapa kata.
Pak Tjatur berterima kasih kepada tamu-tamu yang datang, memenuhi dua ruangan rumahnya, dan merasa beruntung karena Prof. Nasar bisa hadir mengisi kuliah Islam. Sementara Ibu Yuningtyas memohon doa dan dukungan kepada Prof. Nasar agar dalam menjalankan berbagai kegiatan keagamaan, seperti pengajian dan silaturahmi selalu diberikan kemudahan oleh Allah.
Prof. Nasar mengisi pengajian dengan berbagi pengalaman sebagai mantan Wakil Menteri Agama, dan kini sebagai Imam Besar dan Ketua Harian Badan Pengelola Masjid Istiqlal di Indonesia. Sebelum komunitas Indonesia meninggalkan rumah Pak Tjatur, kami berfoto bersama di hadapan rumahnya dan 2 mahasiswa PKUMI: M. Labib Syauki dan M. Abdul Aziz mendapat kado, ungkapan terima kasih dari Ibu-Ibu Kelompok Pengajian karena beberapa kali mengisi kuliah Islam di pengajian-pengajian sebelumnya.
Tinggalkan Balasan