Jakarta, Katasulsel.com — Para petani di Indonesia dihadapkan pada tantangan berat dengan cuaca yang tidak stabil, memicu kekhawatiran akan ketersediaan pangan di masa mendatang.

Menurut Deputi I Bidang Ketersediaan & Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), I Gusti Ketut Astawa, gangguan cuaca, khususnya dampak El Nino, telah mengganggu produksi pertanian nasional, terutama produksi padi.

Astawa menyampaikan bahwa produksi gabah nasional pada awal tahun 2024 menurun drastis, dengan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan angka yang mengkhawatirkan.

Periode panen raya padi juga dikhawatirkan tidak akan terjadi tahun ini akibat mundurnya musim tanam dan panen, yang secara signifikan dipengaruhi oleh perubahan iklim.

“Dampak iklim yang bergelora, terutama El Nino, telah menyebabkan penurunan produksi gabah nasional,” ungkap Astawa.

Data BPS menunjukkan bahwa produksi gabah pada Januari 2024 hanya sekitar 900.000 ton setara beras, sementara pada Februari hanya mencapai sekitar 1,3 juta ton setara beras. Ini berarti akan ada defisit sekitar 1,61 juta ton dan 1,22 juta ton, mengingat kebutuhan beras nasional mencapai 2,5 juta ton per bulan.

Kondisi ini menuntut pemerintah untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam menjaga ketersediaan pangan dan harga yang stabil.

Upaya-upaya antisipatif seperti impor beras dihadapkan pada kendala waktu dan proses yang tidak mudah. “Impor beras nggak bisa tiba-tiba, nggak gampang. Hari ini keluarkan persetujuan impor, sebulan belum tentu dapat,” jelas Astawa.

Selain itu, Astawa menekankan pentingnya menjaga harga yang wajar bagi petani, sambil memastikan harga beras tetap terjangkau bagi konsumen.

Namun, tantangan ini semakin diperumit dengan memburuknya kondisi cuaca yang diprediksi akan semakin ekstrem pada tahun 2024, seperti yang disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Pemerintah juga dihadapkan pada tugas menjaga stabilitas pasar dengan intervensi yang tepat, termasuk melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) serta bantuan beras 10 kg untuk keluarga penerima manfaat.

Dapatkan berita terbaru di Katasulsel.com