Gaza – Israel terus melakukan serangan udara terhadap Palestina, bahkan di tengah bulan Ramadan. Pada hari pertama Ramadan 1445 Hijriah, dilaporkan bahwa setidaknya 67 warga Palestina tewas akibat serangan tersebut. Kementerian Kesehatan Gaza mengkonfirmasi angka tersebut, sebagaimana dilaporkan oleh Tribunnews.com pada Selasa (12/3/2024).
Para warga Palestina di Gaza telah memulai ibadah puasa sejak Senin (11/3/2024) meskipun kelaparan telah melanda kawasan tersebut akibat konflik berkepanjangan antara Palestina dan Israel.
Menurut laporan dari Euro News, korban tewas akibat serangan Israel tersebut kemudian dibawa ke rumah sakit, sehingga jumlah total korban tewas warga Palestina telah mencapai 31.112 sejak dimulainya perang.
Kementerian Kesehatan Gaza tidak membedakan antara warga sipil dan militer dalam perhitungannya, namun menyatakan bahwa perempuan dan anak-anak menyumbang dua pertiga dari jumlah korban tewas.
Meskipun situasi konflik yang berkecamuk, pihak berwenang Israel mengumumkan bahwa mereka akan tetap mengizinkan akses normal bagi jamaah Muslim selama bulan Ramadan, meskipun perang yang terjadi di Gaza mengancam untuk meluas.
Hamas, di sisi lain, telah meminta warga Palestina untuk tetap menghadapi pasukan Israel selama Ramadan, yang merupakan bulan suci bagi umat Islam.
Perang yang sudah berlangsung selama lima bulan telah menyebabkan sekitar 80 persen dari 2,3 juta penduduk Gaza meninggalkan rumah mereka, dan ratusan ribu orang berada di ambang kelaparan.
Dalam upaya merespons keadaan krisis, Mesir telah meningkatkan bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza, seperti yang diungkapkan oleh Kementerian Pertahanan, yang merilis rekaman pengiriman bantuan.
Situasi di utara Gaza, seperti yang digambarkan oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina, dikatakan sebagai “tragis”, menyoroti perlunya respon internasional yang lebih kuat untuk mengakhiri konflik dan mengatasi penderitaan yang dialami oleh warga sipil.(*)
Tinggalkan Balasan