KATASULSEL.COM, ENREKANG,— Badan Amil Zakat Nasional ( Baznas) Enrekang bekerjasama dengan Pemda, Kemenag dan MUI melaksanakan Safari Ramadhan di 12 Kecamatan di Kabupaten Enrekang. Selain itu Baznas juga melibatkan Forkopimda , DPRD, Pimpinan OPD dan para Mubaligh dari MUI semisal Ketua, Sekretaris dan lainnya.
Pemkab Enrekang mempercayakan kepada Baznas untuk mengatur jadwal Safari Ramadhan tersebut.
Salah satu Pimpinan Baznas Enrekang Dr. Ilham Kadir menjelaskan materi yang diangkat oleh setiap penceramah adalah terkait dukungan Pemda terhadap Lembaga Baznas yang programnya dinilai sangat strategis dengan adanya berbagai penghargaan yang diterima dari Baznas Pusat sebagai Lembaga Penyalur Zakat terbaik di Indonesia. Indikator tersebut menunjukkan bahwa Baznas sangat berhasil dalam pendistribusian zakat.
“Kedua materinya adalah memberikan edukasi agar masyarakat membayar zakat di Lembaga resmi seperti Baznas. Selain itu masyarakat juga diminta untuk proaktif melaporkan ke Baznas jika ada ditemukan fakir miskin, mualaf dan Mahasiswa yang ingin kuliah tetapi orangtuanya tidak mampu. Insyaallah akan kami bantu “. Ujar Dosen Unimen ini.
Safari Ramadhan ini dilakukan sejak tanggal 18 Maret 2024. Berikut Jadwal Safari Ramadhan Baznas dan Pemkab Enrekang.
Jadwalnya di mulai pada tanggal 18 Maret sampai 24 Maret. Syafari Ramadhan dibagi dua dalam semalam yaitu setiap malam 2 Kecamatan yang akan di kunjungi, 18 Maret 2024 Kecamatan Curio dan Kecamatan Cendana, 19 Maret Kecamatan Enrekang dan Kecamatan Malua, 20 Maret Kecamatan Masalle dan Kecamatan Maiwa, 22 Maret Alla dan Baraka, 23 Maret Kecamatan Anggeraja dan Kecamatan Bungin, tanggal 24 Maret Kecamatan Baroko dan Kecamatan Buntu Batu.
Perlu diketahui setiap malam, PJ Bupati, PJ Sekda, Ketua DPRD, mobile sesuai Jadwal. Pada dasarnya para Pejabat tersebut melakukan Safari di tempat yang berbeda hal ini dimaksudkan agar seluruh pesan mengenai program kerja Pemkab Enrekang bisa tersampaikan secara maksimal begitupun dengan Baznas dan Lembaga yang ikut dalam kegiatan tersebut.
“Jadi karena kita dari Kabupaten tidak mampu mengisi semua Masjid untuk ceramah, makanya kita optimalkan UPZ Kecamatan untuk mengisi Masjid. Yang jelas Tidak ada Masjid yang kosong. Setiap Masjid harus ada penceramah dan mengangkat tema tentang Zakat dan juga Program Pemerintah Kabupaten Enrekang. (*)
Tinggalkan Balasan