KATASULSEL.COM, SIDRAP – Dandim 1420/Sidrap Letkol Inf Andika Ari Prihantoro, SE., M.I.Pol., Bersama Bapak PJ. Bupati Sidrap dan Staff Ahli Menteri Pertanian dan Jajaran melaksanakan Penanaman perdana di wilayah Kelurahan Lajonga Kecamatan Panca Lautang Kabupaten Sidenreng Rappang, Sabtu (23/03/24).
Kegiatan penanaman perdana dalam rangka Kunjungan Kerja Staf Ahli Menteri Pertanian Dan Monitoring Kegiatan Optimalisasi Lahan Rawa dan Pompanisasi Tahun 2024 seluas 4050 Ha di Kabupaten Sidenreng Rappang.
Dalam sambutannya PJ. Bupati Sidrap Dr. Ners. H. Basrah, S.Kep., M.Kes menyampaikan bahwa “4.050 Hektar Lahan untuk Opla Rawa ini luar biasa untuk memberikan dampak positif terhadap pertanian di Kabupaten Sidrap khususnya di Kelurahan lajonga, saya secara pribadi dan pemerintah daerah mengapresiasi dan berterima kasih teman-teman dinas pertanian dan Kodim 1420/Sidrap pada Khususnya,” jelas PJ. Bupati Sidrap.
Kita Bisa menghadirkan Staff ahli di sini dari Balai juga itu luar biasa ini dalam rangka peningkatan produksi padi di Kabupaten Sidrap,” terangnya.
Staff Ahli Menteri Pertanian Prof. Dr. Muhammad Arsyad, S.Pt., M.Si., dalam sambutannya menyampaikan “Sekarang kita akan konstruksi kemudian juga ada pompanisasi kemudian perluasan area tanam dan kita berharap bahwa Sidrap ini masih menjadi tetap sebagai supplier utama, terutama untuk pangan di Indonesia ini salah satu tujuan mendasarnya bahwa untuk merespon kemarau yang sangat berkepanjangan,” katanya.
“Terbaru kita melakukan program itu yang kedua kita berharap bahwa 3 bulan 4 bulan mendatang sudah ada panen di sini yang bisa akan menambah volume supply pangan untuk seluruh Indonesia,” harapnya.
Dandim 1420/Sidrap Letkol Inf Andika Ari Prihantoro, SE., M.I.Pol juga menyampaikan bahwa “Saya Himbau agar para petani bisa menanam semuanya minimal 4.050 hektar itu sudah bisa tertanam semua, itu harapannya dengan adanya penanaman ini di lahan-lahan yang mungkin kemarin sudah dilaksanakan penanaman tapi kurang optimal,” Jelasnya.
“Maka hari ini juga kami mulai pengerjaan untuk konstruksi mulai dari normalisasi untuk saluran tersier maupun sekunder jadi mulai hari ini juga, saya dengar dari perwakilannya petani bahwa yang di tahu kenapa kok alatnya cuma yang kecil, nanti rencana akan datangkan yang lebih besar alatnya ke sini harapannya ya bisa mengurai simpul-simpul kemacetan yang dialami petani,” harapnya.
“Semoga bisa terbantukan seperti contoh mungkin selama ini kendalanya walaupun di sini dekat sumber mata air tapi kenapa kok sering terjadi kekeringan harapannya itu nanti bisa kita bantu mungkin dengan cara timpanisasi atau pompanisasi menarik dari danau, kami salurkan melalui pipa supaya bisa air mengalir tanpa menggunakan pompa sampai di sawah-sawah para petani,” terangnya. (*)
Tinggalkan Balasan