KATASULSEL.COM, ENREKANG – Dalam rangka memperingati Hari Bumi tingkat Kabupaten Enrekang yang dipusatkan di halaman kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Enrekang pada Senin, 22 April 2024, Pemerintah Daerah Kabupaten Enrekang melakukan penanaman serentak sebanyak 3000 pohon dari berbagai jenis.
Turut hadir dalam kegiatan penanaman pohon, Pj Bupati, ketua DPRD, Kodim 1419 Enrekang, Kapolres Enrekang, Kejari Enrekang, staf Ahli, Asisten, Pimpinan OPD, Camat Enrekang, Lurah, UPT Polhut Mata Allo, Instansi vertikal BUMN/BUMD, organisasi, sekolah, UNIMEN, dan Baznas Enrekang.
Tujuan memperingati Hari Bumi setiap 22 April adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan hidup, merayakan keanekaragaman alam, dan menginspirasi langkah untuk menjaga bumi kita agar tetap sehat dan berkelanjutan bagi generasi masa depan.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Enrekang Dr. H. Baba menyampaikan bahwa sesuai arahan Pak Gubernur, 24 Kabupaten/Kota diharapkan melakukan penanaman pohon secara serentak, sebagai salah satu upaya pemerintah daerah untuk menghijaukan kembali lahan yang gersang dan melestarikan lingkungan hidup.
Menurut Pj Bupati, penyebab air sungai selalu keruh adalah karena banyaknya hutan kita yang gundul. Oleh karena itu, kita akan mendorong seluruh desa dan kelurahan untuk menanam pohon di pinggir sungai, hutan, dan lahan-lahan yang kritis, termasuk lahan bawang karena ada isu-isu sering terjadi longsor disana.
Jadi, kita akan menanam berbagai jenis pohon yang tahan. Nanti, kita akan berupaya meminta dukungan Pak Gubernur untuk mendapatkan pohon-pohon itu. Kalau sudah tersedia, akan didistribusikan kepada kelompok tani sesuai dengan kebutuhan lahan mereka.
Dengan harapan bahwa musibah longsor tidak akan bertambah, tetapi akan mengalami penurunan ketika pohon-pohon tersebut mulai tumbuh di area masing-masing, “pungkasnya.
Diketahui, Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, telah meluncurkan Program Sedekah Pohon yang menanam berbagai jenis pohon, seperti sukun, durian, nangka madu, manggis, dan lainnya.
Program ini tidak hanya bertujuan untuk perbaikan lingkungan, tetapi juga untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah maju dalam memerangi perubahan iklim dan meningkatkan kesadaran lingkungan di Sulsel. (*)
Tinggalkan Balasan