banner 650x65

Katasulsel.com, Enrekang, – Program Studi Managemen Zakat Wakaf (Mazawa) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Institut Agama Islam Negri (IAIN) Parepare, Gelar Seminar Nasional.

Perhelatan tersebut dihadiri oleh ratusan peserta  dari kalangan dosen, pegawai rektorat, dan mahasiswa. Tema senrtralnya, “Peran dan Inovasi BAZNAS dalam Mengelola Zakat di Era Kontemporer Demi Meningkatkan Pemberdayaan Ekonomi Umat”. 

Berlangsung di Lt. 5. Perpustakaan IAIN Parepare, Soreang, Jl. Amal Bhakti No.8, Bukit Harapan, Kec. Soreang, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Para pembicara dihadirkan dari akademisi dan praktisi Zakat, Infak, dan Sedekah. Mereka adalah, Pimpinan Baznas Barru, Drs. H. Lamunu Kalibu, Pimpiman Baznas Kota Parepare, Saiful, M.S.i., Pimpinan Baznas Enrekang, Dr. Ilham Kadir, MA.

Tampil sebagai Pembicara Nasional sekaligus Pembicara Kunci (keynote speaker)  Dr Ilham Kadir, membawa materi dengan tema “Pemberdayaan Mustahik Bagi Pelaku Ekonomi Kreatif dalam Industri Pariwisata”.

Dosen Universitas Muhammadiyah Enrekang ini menyampaikan bahwa peluang kerja untuk mahasiswa Prodi Mazawa ke depan sangat besar, sebab dunia filantropi, khususnya filantorpi islami sangat berkembang pesat.

“Zakat, infak, sedekah, wakaf, hibah, wasiat, dan semisalnya adalah bagian dari filantropi islami dan itu semua butuh tenaga ahli dalam merekrut pekerja, nah di sinilah tempat kerja utamanya para alumni Prodi Mazawa”, terang Pimpinan Baznas Enrekang, Ilham Kadir.

Maka salah satu jurusan paling cerah untuk masa depan adalah memiliki kompetensi dalam melakukan fundraising, pengelolaan, managemen, hingga pemanfaatan dana fundraising sesuai aturan undang-undang positif dan juga syariat. Nah, itu semua dipelajari di sini, di Prodi MAZAWA secara khusus, papar penulis buku “Filosofi Zakat” ini.

Ia melanjutkan bahwa pengelolaan dana zakat misalnya, harus efektif dan efisien, serta harus berkontribusi dalam mengikis angka kemiskinan, artinya menjadikan seorang mustahik sebagai mustahik, tegas Penulis dan Peneliti ini.

Sementara itu, Pimpinan Baznas Kota Parepare, mendukung penuh kegiatan mahasiswa yang berbasis ilmiah, salah satunya dengan seminar terkait pendayagunaan dana zakat.

“Penting digelar acara semacam ini karena akan membuka wawasan para mahasiswa untuk ingin tau lebih jauh kegiatan filantropi islami khususnya zakat, infak, dan sedekah, sekali lagi kita apresiasi civitas akadekika IAIN Parepare, khususnya Prodi Mazawa,” terang Ustadz Saiful.

Sementara, Pimpinan Baznas Barru, Laminu Kalibu memaparkan dengan gambalang apa kiat-kiat yang telah dilakukan Baznas Barru sehingga pengumpulan dana ZIS selama setahun dapat mencapai hingga 28 miliar lebih.

Kami sasar semua, gaji pokok pegawai Pemda di Barru bahkan juga pegawai vertikal, bahkan honor-honor berupa tunjangan kinerja, setifikasi, hingga SPPD tidak ada yang lewat, bahkan uang panaik bagi menikah, semua kami minta infaknya”, jelas mantan legislator Golkar di Barru ini.

Ketua Panitia Seminar Nasional, Iswarini menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengenal manfaat zakat dalam melakukan pemberdayaan pada mustahik.

“Makanya kami undang akademisi sekaligus praktisi seperti Doktor Ilham Kadir, juga praktisi lainnya seperti Ustadz Saiful dari Parepare dan H. Munu Kalibu dari Barru. Kami sangat puas atas kesuksesan acara ini, para hadirin dari berbagai jurusan datang penuh antusias,” jelas Iswarini di Lantai-5, Perpus IAIN Parepare,

Usai acara, para narasumber mendapatkan sertifikat sebagai pemateri, dilanjutkan dengan foto bersama panitia dan sebagian peserta. (*)

banner 650x650