KATASULSEL.COM, ENREKANG – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Enrekang, memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia bersama unsur Forkopimda, para perangkat kepala daerah, para kepala kantor instansi/vertikal, lembaga pendidikan, dan pimpinan BUMN/BUMD.
Kegiatan tersebut digelar di halaman Kantor Gabungan Dinas 1 dan diikuti melalui video zoom bersama Pj Gubernur Sulsel, Prof. Zudah Arif Faklulloh,
rabu (5/6/2024).
Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environment Day diperingati setiap tanggal 5 Juni setiap tahunnya.
Berdasarkan Pedoman Penyelenggaraan Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2024 yang diterbitkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tema utama peringatan HLH tahun ini secara global adalah “Land Restoration, Desertification, and Drought Resilience”. Sedangkan tema untuk di Indonesia adalah “Penyelesaian Krisis Iklim dengan Inovasi dan Prinsip Keadilan”.
Kegiatan tersebut juga diisi dengan pencanangan “Gerakan Sulsel Menanam” atau penanaman pohon secara serentak dan dilakukan oleh seluruh Kepala Daerah Kabupaten/Kota se-Sulawesi Selatan.
Penjabat Gubernur Sulsel, Zudan Arif Faktulloh, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota. “Semoga kegiatan yang dilaksanakan ini mendapat rahmat dan ridho Allah SWT menjadi amal jariah demi melestarikan dan memulihkan lingkungan menuju ekonomi hijau, dan ekonomi biru di Sulawesi Selatan,”tandanya.
Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Enrekang, mengucapkan selamat Hari Lingkungan Hidup Sedunia, rabu 5 Mei 2024., Hal ini disampaikan oleh Kadis DLH, Gaswan, dilokasi penanaman, mewakili pemda Enrekang
Gaswan mengatakan bahwa hari ini telah melakukan penanaman secara serentak sebanyak 2500 pohon. Adapun jenis pohon yang ditanam meliputi jabon, bitti, jati lokal, jati putih, ketapang kencana, tabebuya, dan beberapa jenis lainnya
Ia menambahkan bahwa sejak beberapa hari lalu kita sudah melakukan penanaman dan penyerahan bibit. Itu termasuk 500 pohon yang kami serahkan ke pihak Bumi Karsa untuk ditanam di sepanjang jalan yang rawan longsor, serta kepada kelompok masyarakat yang memiliki lahan kritis, “sebutnya.
Harapan kita ke depan penanaman ini harus tetap dilakukan, dengan tujuan mengurangi ancaman bencana seperti banjir dan longsor yang belakangan ini melanda daerah kita. Semoga ke depan, semua lapisan masyarakat, khususnya di daerah-daerah dengan lahan kritis, terlibat dalam kegiatan ini. Kami akan berkolaborasi dengan pemerintah setempat untuk mendorong masyarakat dalam upaya pencegahan dengan melakukan penanaman pohon,” tegasnya. (*)
Tinggalkan Balasan