Enrekang, Katasulsel.com – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Enrekang gelar pelatihan Training of Trainer untuk para guru tahfizh dan guru mengaji seKabupaten Enrekang.
Acara pelatihan berlangsung di Ruangpola Kantor Bupati Enrekang, Jl. Jendral Sudirman. No. 1. Kel. Leoran, Kec. Enrekang. Kab. Enrekang. Dan akan berlangsung selama dua hari, 13-14 Juli 2024.
Para peserta merupakan perwakilan dari Rumah Tahfzh Al-Qur’an (RTQ) dan Taman Pendidikan Al-Qur’an di setiap kecamatan. Acara dihadiri juga oleh Kabag Kesra Pemda Enrekah, H. Agus Sallangan, Ketua BKPRMI Enrekang, H. Kairawan, Kepala Seksi Zakat Wakaf Kemenag Enrekang, dan para Pemateri dari tingkat Wilayah Propinsi Sulawesi Selatan.
“Kami batasi jumlahnya, karena kita ingin lebih efektif, jadi hanya meminta tiga perwakilan tiap kecamatan, ditambah TPQ pilihan, jadi jumlahnya hanya lima puluh peserta,” jelas Pimpinan Baznas Enrekang, Baharuddin.
Baharuddin yang sekaligus sebagau Ketua Panitia Pelaksana, berharap agar para peserta kelak bisa mengadakan pelatihan tingkat kecamatan.
“Alumni TOT hari ini, ke depan kita akan jadikan trainer bagi guru-guru tahfizh dan mengaji di daerah masing-masing,” jelasnya.
PJ Bupati Enrekang yang diwakili Nurjannah Mandeha menyampaikan sambutan dan sekaligus membuka acara, menyatakan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Enrekang sangat mendukung terselenggaranya acara pelatihan guru mengaji hari ini.
“Kami berharap agar acara pelatihan ini bukan yang terakhir akan tetapi terus dilakukan secara berkesinambungan agar buta aksara Qur’an dapat diminimalisir,” harap Kadis Kesehatan itu.
Selain itu, Dr. Ilham Kadir yang mewakili Ketua Baznas Enrekang dalam membawakan sambutan menyampaikan latar belakang diadakannya acara pelatihan ini.
“Sejat tahun 2018 hingga 2023 Baznas Enrekang secara rutin menyalurkan bantuan pada TPQ, kami salurkan honor untuk pada sebaguan guru mengaji, tahun ini kami coba untuk meningkatkan kualitas SDM mereka melalui pelatihan,” papar Imam Masjid Nurut Tijarah Enrekang itu.
Selain itu, menurut Ilham Kadir, acara ini menjadi bagian dari realisasi Perda Baca Tulis Al-Qur’an yang pernah dikeluarkan oleh DPRD Enrekang.
“Dan tak kalah pentingnya, anak-anak sekolah kita tingkat SD,SMP,SMA, masih banyak yang masih buta aksara Al-Qur’an, dan salah satu penyebabnya karena rendahnya kompetensi guru mengaji kita,” terang Sekum MUI Enrekang ini.
Karena itu penting langkah-langkah taktis untuk menyediakan guru ngaji yang benar-benar memenuhi standar dan siap langsunh diaplikaskan ilmunya.
“Yakinlah, pekerjaan yang mulia di muka bumi ini adalah belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya pada orang lain, dan hari ini, kita akan ajar para pengajar Al-Qur’an, maka jauh lebih mulia,” tutup Ilham Kadir. (*)
Tinggalkan Balasan