banner 650x65

Bone, Katasulsel.com – Suasana mencekam meliputi Lingkungan Sulilie, Kelurahan Pompanua, Kecamatan Ajangale, Kabupaten Bone, pada Minggu dini hari (14/7/2024). Sebuah rumah panggung hangus terbakar, mengubah perayaan mappacci (malam pacar) yang seharusnya penuh suka cita menjadi mimpi buruk yang tak terlupakan.

Pukul 00.30 WITA, ketenangan malam pecah oleh kobaran api yang melahap rumah panggung milik Andi Patiroi Petta Tinno. 

Insiden mengerikan ini diawali oleh konflik yang terjadi di acara mappacci keluarga H. Hatta. 

banner 650x650

Seorang tamu tak diundang, Andi Iwan, yang menumpang tinggal di rumah tersebut, diduga membuat keributan yang memicu pertikaian sengit.

Menurut saksi mata, Andi Iwan, yang diduga dalam pengaruh minuman keras, memancing kemarahan para tamu dengan kata-kata kasar dan tindakan tak senonoh. 

Situasi memanas, cekcok mulut berubah menjadi ancaman fisik. Andi Iwan pun meninggalkan lokasi acara dan kembali ke rumah tempat ia menumpang, namun kemarahan tamu belum mereda.

Sekelompok massa yang tersulut emosi mendatangi rumah tersebut. Tidak ada yang menyangka bahwa malam penuh adat itu akan berujung pada pembakaran rumah. 

Api dengan cepat melahap bangunan kayu, menciptakan pemandangan horor di tengah malam gelap.

Tiga unit pemadam kebakaran tiba di lokasi sekitar pukul 02.00 WITA. 

Namun, usaha mereka untuk memadamkan api memakan waktu setengah jam, dan rumah panggung itu sudah rata dengan tanah. Beruntung, tidak ada korban jiwa atau luka dalam insiden tersebut.

Polisi berhasil menangkap Andi Iwan sekitar pukul 02.35 WITA di belakang puing-puing rumah yang terbakar. Ia segera diamankan dan dibawa ke Polres Bone untuk menjalani pemeriksaan intensif.

Kapolres Bone, AKBP Erwin Syah, S.I.K., M.H., bergerak cepat untuk mengendalikan situasi. 

Ia memerintahkan jajarannya, termasuk anggota Intelkam dan Bhabinkamtibmas, untuk melakukan pendekatan persuasif guna mencegah tindakan balas dendam. 

Kapolsek setempat juga diperintahkan untuk berkoordinasi dengan Forkopimcam, kepala desa, dan lurah untuk meredam ketegangan. 

Tim opsnal gabungan dari Polsek dan Polres tetap siaga di sekitar lokasi kejadian dan tempat acara pernikahan untuk menjaga keamanan.

Kehadiran aparat kepolisian dari berbagai unit, termasuk Polsek Ajangale, Resmob Polres Bone, Sat Intelkam Polres Bone, dan Patmor Polres Bone, memberikan sedikit rasa aman di tengah ketidakpastian. 

Dengan pesta pernikahan H. Hatta yang dijadwalkan berlangsung pada Minggu malam pukul 19.00 WITA, pihak kepolisian berjanji meningkatkan pengamanan guna mengantisipasi segala kemungkinan.

Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang. 

Kapolres Bone mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak melakukan tindakan main hakim sendiri, dan menghormati proses hukum yang berlaku. 

Malam mappacci yang seharusnya penuh kebahagiaan berubah menjadi tragedi yang menghantui banyak pihak, namun harapan akan kedamaian tetap diupayakan oleh aparat keamanan. (*)

banner 650x650