Kisah tragis ini menjadi cermin bagi banyak keluarga, bahwa narkotika bukanlah jalan keluar yang benar, dan bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi yang tak terduga bagi mereka yang kita cintai.
Di penjara yang dingin dan sunyi, Rudi dan Anita menghadapi kehidupan baru yang jauh dari yang mereka bayangkan.
Mereka belajar untuk bertahan, tidak hanya dari fisik yang terkurung, tetapi juga dari perasaan bersalah dan penyesalan yang menghantui setiap hari.
Anak-anak mereka, Elsa dan Adi, tumbuh dengan kepedihan yang dalam.
Mereka dikirim ke rumah saudara-saudara mereka, di mana cinta dan perhatian orang tua digantikan dengan kebingungan dan kerinduan yang tak terobati.
Setiap malam sebelum tidur, mereka berdoa agar orang tua mereka bisa kembali dan menghapus semua yang terjadi.
Sementara itu, di balik jeruji besi yang terpisah, Rudi dan Anita melalui proses hukum yang panjang.
Mereka menyesali kesalahan mereka dan berjanji untuk memperbaiki segalanya jika diberi kesempatan kedua.
Tapi, di tengah rutinitas yang monoton dan hukuman yang berat, harapan terkadang terasa begitu jauh.
Perceraian mereka tidak hanya memecah keluarga, tetapi juga menyisakan luka yang sulit sembuh di hati mereka.
Setiap kali mereka bertemu di ruang pengunjung, ada getaran emosi yang rumit antara rasa sakit dan rindu yang masih tersisa.
Di luar penjara, Elsa dan Adi berusaha keras untuk tetap kuat. Mereka mencoba untuk memahami situasi yang rumit ini dengan segala cara mereka, tetapi kehilangan orang tua di usia muda adalah beban yang terlalu berat untuk dipikul.
Tinggalkan Balasan