Ia melihat siluet Ratna, yang duduk dengan penuh ketenangan.
Detik-detik itu terasa seperti abadi bagi Bambang. Dengan langkah ragu, ia mendekati Ratna dan akhirnya, dengan suara serak yang penuh penyesalan, Bambang meminta maaf.
Meminta maaf atas keputusannya yang gegabah, atas semua yang telah terjadi.
Ratna, dengan pandangan yang penuh perasaan campur aduk, akhirnya menatap Bambang.
Tidak ada kata-kata yang diucapkan, hanya pelukan hangat yang menguatkan kehadiran mereka di satu sama lain.
Malam itu, di bawah gemerlap bintang, mereka duduk bersama untuk pertama kalinya setelah sekian lama.
Bambang belajar bahwa rasa bersalah dan penyesalan yang ia rasakan, tidak sebanding dengan kebahagiaan yang dirasakan ketika akhirnya ia bisa memulihkan hubungan dengan Ratna.
Keduanya memulai kisah baru mereka, dengan lebih menghargai setiap momen kebersamaan yang mereka miliki.
Kisah Bambang dan Ratna ini hanyalah fiksi semata. Namanya pun disamarkan.
Meski demikian, kisah di atas tetap saja mengajarkan kepada kita bahwa cinta sejati kadang-kadang memerlukan keberanian untuk mengakui kesalahan, dan ketabahan untuk memperbaikinya.(*)
Tinggalkan Balasan