banner 600x50

Ketika matahari pagi mulai mengintip dari balik pegunungan, cahaya keemasan menari di permukaan Danau Sidenreng yang tenang.

Oleh: Edy Basri (Pemred katasulsel.com)

BAGI sebagian besar penduduk Sidrap, danau ini adalah cermin kehidupan yang mencerminkan suka dan duka mereka.

Terlebih bagi petani padi yang tinggal di pesisir danau, setiap jengkal air yang surut adalah secercah harapan yang menyinari masa depan mereka.

Rony, seorang petani padi yang sudah puluhan tahun menggantungkan hidupnya dari hasil sawah di tepi danau, mengamati dengan penuh harap ketika air danau perlahan mulai surut.

Rony dan petani lainnya telah lama berjuang melawan banjir yang terus menggenangi sawah-sawah mereka, membuat mereka tak berdaya dan kehilangan sumber penghidupan.

banner 250x250

“Setiap pagi, ketika saya melihat air danau yang surut sedikit demi sedikit, ada harapan yang tumbuh dalam hati saya,” ujar Rony sambil mengusap keringat di dahinya.

“Semoga air terus surut, sehingga kami bisa mulai menanam padi lagi,”

Bagi Rony dan petani lainnya, air danau yang surut bukan hanya fenomena alam, tetapi juga pertanda baik.

Setiap jengkal air yang surut adalah simbol harapan, harapan untuk bisa kembali menanam padi, panen yang melimpah, dan kehidupan yang lebih baik.

Dalam setiap tetes air yang hilang, ada impian yang terlahir kembali, impian untuk menghidupi keluarga dan mengamankan masa depan anak-anak mereka.

Namun, perjalanan menuju impian itu tidaklah mudah. Luapan air danau yang merendam sawah-sawah mereka selama berbulan-bulan telah meninggalkan jejak kehancuran.

Tanah yang dulu subur kini dipenuhi lumpur dan sisa-sisa tanaman yang membusuk.

Rony dan petani lainnya harus bekerja keras untuk membersihkan sawah-sawah mereka dan mempersiapkannya kembali untuk ditanami.

“Ini seperti memulai dari awal lagi,”

“Kami harus bekerja keras untuk membersihkan ini semua sebelum bisa mulai menanam padi lagi. Tapi kami tidak akan menyerah. Kami akan terus berjuang,” kata Rony sambil menunjuk sawahnya yang kini penuh lumpur.

Meski penuh tantangan, Rony dan petani lainnya tidak kehilangan semangat.