banner 600x50

Jakarta, katasulsel.com — Di tengah kehebatan alutsista canggih yang dimiliki oleh TNI, masih banyak yang belum sadar bahwa tanpa peluru yang memadai, senjata-senjata tersebut tak akan mampu berbuat banyak.

Kendati memiliki teknologi tinggi, alutsista ini memerlukan suplai munisi yang cukup untuk bisa berfungsi optimal di medan perang.

Demikian juga dengan kebutuhan logistik tempur seperti BBM dan suku cadang yang tak kalah penting.

Mandiri dalam Produksi Munisi

Keberadaan PT Pindad (Persero) sebagai perusahaan penyedia peralatan pertahanan dan keamanan menjadi tumpuan harapan.

PT Pindad memproduksi berbagai varian amunisi, mulai dari kaliber kecil hingga besar, seperti kaliber 5.56 mm hingga munisi artileri 105 mm serta berbagai varian granat.

Ekspansi produksi terus dilakukan guna mengembangkan amunisi sesuai dengan perkembangan teknologi senjata yang semakin beragam.

Fasilitas pemuatan munisi PT Pindad salah satunya berada di Turen, Malang, Jawa Timur.

Presiden Joko Widodo pernah menyempatkan diri mengunjungi pabrik munisi di Turen. Ia menyampaikan bahwa negara lain selalu menanyakan tentang produksi peluru di Indonesia, mengingat dunia tengah mengalami kekurangan peluru.

“Hari ini saya datang ke Pindad bersama Menhan, Pak Prabowo, dan Menteri BUMN, Pak Erick Thohir, untuk melihat prospek produk-produk yang diproduksi oleh Pindad. Di setiap kunjungan saya ke negara lain, mereka selalu menanyakan mengenai yang berkaitan dengan peluru, dan sekarang dunia memang kekurangan peluru,” jelas Jokowi pada 24 Juli 2023.

Produksi Munisi PT Pindad

Saat ini, PT Pindad mampu memproduksi 415 juta butir peluru per tahun.

“Sebelum diberi PMN, produksi Pindad untuk peluru adalah 275 juta butir/tahun. Setelah diberi PMN sebesar 700 miliar, produksinya meningkat menjadi 415 juta butir/tahun,” tambahnya.