Namun, perjalanan menuju kursi bupati tidak sepenuhnya mulus, mengingat masih ada 20 kursi yang belum menentukan arah dukungan politiknya.
Kursi-kursi yang belum terisi ini menjadi incaran bagi calon-calon bupati lain yang juga memiliki visi besar untuk memimpin Sidrap.
Para bakal calon seperti Mashur Bin Mohd Alias, Muhammad Yusuf Dollah Mando, Maryono, dan Mahmud Yusuf, bersama beberapa nama lainnya, kini gencar mencari dukungan dari partai-partai yang memiliki kursi-kursi tersisa.
Partai-partai yang masih menjadi target utama para calon bupati adalah Partai Gerindra dengan 5 kursi, serta PKS, Golkar, dan Demokrat, masing-masing dengan 4 kursi.
Upaya untuk mendapatkan dukungan dari partai-partai ini menjadi kunci utama dalam pertempuran politik menuju kursi bupati.
Sebagai catatan, perebutan dukungan ini tidak hanya melibatkan strategi politik yang tajam, tetapi juga memerlukan kemampuan membangun koalisi dan jaringan yang solid.
Para calon harus mampu meyakinkan para pemilih dan partai-partai pendukung bahwa mereka adalah pilihan terbaik untuk memimpin Sidrap ke depan.
Dalam konteks ini, Syaharuddin Alrif, dengan dukungannya yang cukup kuat dari beberapa partai besar, tampaknya memiliki peluang yang lebih besar untuk melenggang mulus ke Pilkada Sidrap 2024.
Namun, seperti dalam setiap kontestasi politik, segala kemungkinan tetap terbuka hingga hari-H pemilihan. Semua masih berjalan dinamis.
Tinggalkan Balasan