Namun, Maryono, salah satu calon lainnya, memilih jalur yang sedikit berbeda. Maryono lebih memilih untuk tetap di Sidrap, fokus pada penguatan basis dukungan lokal yang sangat penting dalam perpolitikan daerah.
Dengan strategi yang berorientasi pada grass root, Maryono menganggap dukungan lokal sebagai landasan yang tidak bisa diabaikan.
Dalam upaya ini, Maryono menggandeng Jufri Hane sebagai mitra lobi di Jakarta, yang bertugas menghubungkan dukungan lokal dengan strategi politik di tingkat pusat.
Kolaborasi ini merupakan strategi cerdas untuk memastikan bahwa dukungan lokal tetap solid sekaligus mendapatkan dukungan dari partai.
Di sisi lain, Mahmud Yusuf dan Mashur Bin Mohd. Alias juga tak kalah aktif dalam mengejar dukungan.
Bulan Agustus, sebagai waktu kritis menjelang pengumuman dukungan partai, menjadi momentum bagi mereka untuk menunjukkan kekuatan politik mereka.
Persaingan tidak hanya di level partai tetapi juga di arena politik lokal, menjadikan setiap keputusan dan langkah mereka penuh perhitungan.
Selain itu, peran organisasi seperti Projo, yang memiliki pengaruh besar dalam menentukan dukungan partai, juga sangat krusial.
Para bakal calon harus pintar-pintar menjalin hubungan dengan organisasi-organisasi ini untuk mendapatkan dukungan yang berharga.
Dalam konteks ini, lobi politik, strategi komunikasi, dan diplomasi menjadi alat utama untuk meraih dukungan yang diperlukan.
Tinggalkan Balasan