Dalam pidato ilmiahnya berjudul “Silika Mesopori MCM-41: Perkembangan Riset dan Aplikasinya,” Suyanta membagikan temuan dan harapannya untuk masa depan.
Ia menjelaskan bahwa Silika Mesopori MCM-41 memiliki potensi besar dalam riset dan aplikasi, terutama dalam penanganan masalah CO2 dan pengobatan kanker.
Dia juga memaparkan bagaimana teknologi ini dapat digunakan untuk menangkap CO2 dari cerobong industri dan berpotensi menjadi metode efektif dalam pengobatan berbasis sistem pengantaran obat.
“Silika Mesopori MCM-41 dapat mengisi partikel dengan obat atau sitotoksin, yang memungkinkan pengobatan kanker secara lebih terfokus. Beberapa jenis sel kanker akan menyerap lebih banyak partikel daripada sel sehat, memberikan harapan baru bagi pengobatan kanker di masa depan,” jelasnya.
Di akhir pidatonya, Suyanta menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua guru, sahabat, dan koleganya yang telah mendukung perjalanan akademiknya. Ia juga menyampaikan syukur yang mendalam kepada Allah SWT atas bimbingan dan kemudahan yang diberikan dalam hidupnya.
“Rasa syukur ini adalah untuk semua orang yang telah mendukung dan percaya pada saya. Dari seorang anak petani kecil hingga menjadi Guru Besar di UGM, ini adalah perjalanan yang penuh berkah,” ungkap Suyanta.
Tinggalkan Balasan