Sidrap, katasulsel.com – Banjir melanda Kabupaten Sidrap setelah hujan deras mengguyur sejak Selasa sore (6/8), hingga merendam sejumlah wilayah seperti Salocallu, Betao, Tanatoro, dan beberapa daerah lainnya.
Keadaan darurat ini memaksa PT PLN (Persero) untuk segera turun tangan guna mengamankan pasokan listrik di kawasan terdampak.
Menurut laporan terbaru dari General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Budiono, sebanyak 4.209 pelanggan terpengaruh akibat 63 gardu yang terendam.
Upaya pemulihan pun langsung dilakukan dengan melibatkan tim ahli dan teknisi PLN.
“Kami melakukan segala upaya untuk memastikan pemulihan pasokan listrik dengan segera. Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama kami, sehingga kami mengimbau agar masyarakat memeriksa instalasi listrik dan peralatan elektronik di rumah masing-masing sebelum dinyalakan,” ujar Budiono.
PLN juga memperingatkan masyarakat tentang potensi bahaya listrik yang mungkin timbul akibat banjir.
Kabel listrik yang terkena air dan perangkat elektronik yang basah dapat menjadi sumber bahaya serius.
“Jika ada kebutuhan mendesak terkait kelistrikan, masyarakat bisa menghubungi kami melalui aplikasi PLN Mobile,” tambah Budiono.
Tidak hanya itu, Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Parepare, Muhammad Taufik, menegaskan komitmen PLN dalam mengatasi situasi ini.
“Meskipun kami harus beroperasi di tengah kondisi banjir, tim kami bekerja keras tanpa henti untuk memastikan pasokan listrik kembali normal. Kami tetap melakukan patroli dan pemantauan agar layanan dapat dipulihkan segera setelah situasi dinyatakan aman,” ungkap Taufik.
Dalam menghadapi situasi darurat ini, PLN tetap berkomitmen untuk memberikan dukungan dan informasi yang diperlukan guna menjaga keselamatan dan kenyamanan masyarakat.
Upaya yang dilakukan diharapkan dapat meminimalisir dampak banjir terhadap pelayanan listrik dan mengembalikan kondisi normal secepat mungkin.(*)
Tinggalkan Balasan