banner 600x50

Enrekang, Katasulsel.com – Dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045, maka pembangunan sumber daya manusia (SDM) harus menjadi skala prioritas. Karena itu Badan Amil Zakat Nasional memiliki salah satu program pemberdayaan unggulan yaitu “Pendidikan Kader Imam dan Dai”. 

Mereka yang menjadi peserta pendidikan kader imam dan dai saat ini, kelak pada tahun 2045 sudah kembali ke Enrekang untuk mengabdi di masyarakat. Karena itulah progam ini sangat strategis.

“Mereka yang dibantu adalah harus domisili Enrekang, dari keluarga kurang beruntung dari apek ekonomi, semangat untuk menjadi imam dan dai atau daiyah, serta punya komitmen untuk kembali mengabdi di daerah,” jelas Pimpinan Baznas bagian pendistribusian dan pendayagunaan ini.
Selain itu, lanjut dosen Unimen ini, yang dibantu memang tempat kuliah.

Mereka  juga yang selama ini fokus untuk menyediakan kader dai dan ulama, seperti STIBA Makassar, Ma’had Al-Birr Unismuh, STIQ Ar-Rahman, Jonggol, STIU Wadi Mubarak Mega Mendung, hingga STIBA Ar-Rayah, Sukabumi.

Pimpinan Baznas Bagian Pengumpulan, Dr Ilham Kadir juga menambahkan bahwa sejak tahun 2027 hingga tahun ini,

Baznas Enrekang sudah melahirkan alumni kader imam dan dai bahkan sudah ada yang direkrut Pemda Enrekang menjadi Tenaga Ahli Keagamaan.

banner 200x200

“Sudah ada beberapa yang lulus, dan sebagian bahkan sudah kembali berkiprah di tengah umat, dan sebagian lainnya masih kuliah”, terangnya.

Ilham Kadir menyebut bahwa tahun ini sebanyak 50 kader imam dan daiyah yang dibantu, dan masing-masing dibantu empat juta perorang.

Total bantuan untuk program pendidikan kader imam dan dai sebesar 200 juta untuk 50 mustahik. (*)