banner 600x50

Sidrap, katasulsel.com — Dr. Syamsul Bahri, salah satu politikus, hari ini, Selasa (12/8), secara resmi mengajukan permohonan maaf kepada seluruh anggota grup WhatsApp Formasi dan Info Terkini.

Seperti diketahui, kedua grup whatsapp atau WA tersebut, dihuni mayoritas masyarakat Sidrap dari berbagai latar belakang.

Permintaan maaf ini berkaitan dengan penyebaran konten hoaks yang telah diedit dan menimbulkan kegaduhan di kalangan internal partai dan publik.

Dalam pernyataannya pada Senin malam, Syamsul Bahri menyebutkan bahwa konten yang menjadi sumber kontroversi tersebut hanyalah ia teruskan tanpa menyadari dampak yang ditimbulkan ternyata begitu besar

Syamsul menegaskan bahwa konten hoaks yang diteruskannya ke grup whatsapp itu, diterimanya dari nomor tidak dikenal dengan kode 0882020533501. Konten ini telah dimodifikasi secara tidak sah, menyebabkan berita yang awalnya berjudul “Syaharuddin Alrif Ketemu Surya Paloh, DPW NasDem Sulsel Siap Boyong 821 Kader ke Rakernas” berubah menjadi berita hoax yang menyudutkan pihak-pihak tertentu.

“Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh anggota grup dan semua pihak yang merasa dirugikan. Setelah melakukan investigasi lebih lanjut, saya menyadari bahwa konten tersebut telah dipalsukan dan bisa memicu kesalahpahaman,” jelas Syamsul Bahri.

banner 250x250

Lanjut Syamsul Bahri, ia tidak terlibat dalam pengeditan judul berita tersebut dan tidak ada niat dari pihak saya untuk menciptakan konflik di internal partai.

Tudingan terhadap Syamsul Bahri sempat merebak di kalangan anggota partai dan publik menjelang tahapan Pilkada Sidrap 2024.

Berita hoaks yang beredar mengklaim bahwa Syaharuddin Alrif, Sekretaris DPW NasDem Sulsel, telah menyatakan kesiapan untuk mengambil alih kursi Ketua DPW dari Rusdi jika itu merupakan amanah dari Ketua Umum.

Berita ini dengan cepat menjadi viral dan menimbulkan ketegangan.

Sekretaris NasDem Sulsel, H Syaharuddin Alrif, mengeluarkan bantahan keras terhadap berita yang beredar.

Dalam pernyataannya, Alrif menegaskan bahwa berita tersebut sepenuhnya tidak benar dan merupakan upaya untuk menyebarluaskan informasi yang menyesatkan.

“Berita yang diedit ini adalah hoax. Kami sangat keberatan dengan tindakan tersebut karena telah merusak citra partai dan menciptakan ketidaknyamanan di kalangan anggota,” kata Syaharuddin Alrif, terpisah.