banner 650x65

Semarang, Katasulsel.com — Direktur Utama Pusat Kesehatan Jiwa Nasional RS Marzoeki Mahdi, Nova Riyanti Yusuf, memberikan penjelasan mengenai aspek psikologi forensik dalam kasus bunuh diri yang menimpa Aulia Risma Lestari, seorang mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.

Nova menjelaskan bahwa metode bunuh diri yang dilakukan oleh korban diduga kuat melibatkan penggunaan obat-obatan anestesi, terutama Propofol, serta alat medis tertentu yang digunakan untuk tindakan tersebut.

Nova menekankan pentingnya mencegah ide bunuh diri agar tidak berkembang menjadi tindakan nyata.

Ia juga menggarisbawahi bahwa pelajaran penting bagi dokter spesialis anestesi adalah pemahaman mendalam mengenai penggunaan obat-obatan anestesi.

Kesalahan dalam hal ini dapat berujung pada situasi yang berbahaya. Di sisi lain, Nova mengakui bahwa profesi dokter spesialis anestesi kerap menghadapi tekanan dan stres yang signifikan.

Pihak kepolisian telah mengonfirmasi bahwa kasus ini murni bunuh diri.

Nova menambahkan, akan dilakukan wawancara dengan pihak rumah sakit, universitas, serta penyelidikan di lokasi bunuh diri. Buku harian milik korban juga dianggap penting untuk proses triangulasi dalam otopsi psikologis.

banner 650x650