Di lereng bukit pegunungan di selatan Sidrap, terdapat sebuah desa yang mungkin jarang terdengar namanya di telinga orang-orang kota. Desa itu bernama Teppo.
Laporan: Edy Basri., SH
Di TEMPAT itulah, dalam suasana tenang dan damai, hidup Muhammad H. Nasiyanto Parakkasi, SE, seorang pengusaha tambang yang dikenal sebagai sosok luar biasa dengan jiwa sosial yang tinggi.
Keseharian Nasiyanto, yang lebih akrab disapa H Anto. dilingkupi oleh kesederhanaan dan kepedulian terhadap sesama, menjadikannya sosok yang begitu mencolok di tengah komunitasnya.
Villanya yang sederhana, berdiri teguh di tengah-tengah kawasan yang dikelilingi hijaunya pepohonan dan gemericik air pegunungan, adalah tempat Nasiyanto menghabiskan waktu bersama istri dan anak-anaknya.
Villa ini bukan hanya sebagai tempat istirahat, tetapi juga cerminan dari ketulusan hatinya.
Dari sini, Nasiyanto memantau ladang tambangnya, yang setiap hari memerlukan perhatian dan perawatan.
Namun, di balik kesibukannya sebagai pengusaha tambang pasir dan bebatuan, tersembunyi hati yang penuh kasih dan kepedulian.
Bagi penduduk Teppo dan sekitarnya, Nasiyanto bukanlah sosok yang asing.
Dia adalah jembatan antara kebutuhan masyarakat dan harapan mereka.
Keberadaan Nasiyanto seperti pelita yang menerangi malam bagi mereka yang membutuhkan.
Tidak jarang, Nasiyanto terlihat turun tangan langsung membantu tetangganya.
“Tak hanya timbunan untuk rumah, tetapi juga untuk tempat ibadah yang sedang dibangun,” ujar Amir, warga Amparita, dengan nada penuh kekaguman.
Nasiyanto bahkan pernah menghibahkan sebidang tanah miliknya untuk kepentingan umum, sebagai wujud nyata dari kepeduliannya terhadap pembangunan desa.
Bagi Nasiyanto, membantu bukanlah sekadar kewajiban, melainkan bagian dari panggilan hidup. Itu sudah biasa baginya.
Seperti sebuah aliran sungai yang tak pernah berhenti mengalir, kebaikan Nasiyanto terus mengalir dan menyentuh banyak jiwa.
Ketika ada yang memerlukan, dia selalu hadir dengan tangan terbuka dan hati yang tulus.
Kini, nama Nasiyanto mulai melangkah ke panggung yang lebih besar. Dalam Pilkada Sidrap, dia muncul sebagai calon wakil bupati, mendampingi Mashur.
Keputusannya untuk terjun ke dunia politik bukanlah langkah yang tiba-tiba.
Tinggalkan Balasan